Pabrik General Motors di Baltimore, AS [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – General Motors (GM) mengumumkan akan menghemat ongkos produksinya hingga miliaran dolar dengan cara melakukan efisiensi. Efisiensi itu antara lain dengan merestrukturisasi secara global yang berdampak pada penutupan pabrik dan sekitar 14 ribu orang akan diberhentikan.

Berdasarkan laporan The New Daily, GM pada Selasa (27/11) akan menutup 5 pabrik mobil di Amerika Utara, 3 fasilitas lepas pantai dan memotong gaji karyawan pada akhir tahun depan. Dengan langkah itu, GM berharap bisa menghemat sekitar US$ 6 miliar. Alasan utama efisiensi itu adalah karena penjualan mobil menurun dan tingginya biaya produksi.

Angka itu merupakan tambahan dari efisiensi yang telah dilakukan sebelumnya yakni US$ 6,5 miliar. Pengurangan itu termasuk 8.100 karyawan atau staf yang di antaranya memutuskan untuk pensiun dini dan yang lainnya dipecat. Karena penutupan pabrik di Amerika Utara, maka akan menyebabkan 3.000 karyawan di Kanada akan kehilangan pekerjaan dan 3.600 di Amerika Serikat (AS).

Penutupan pabrik di luar AS, termasuk Korea Selatan, ditandai dengan penghentian produksi. Kemudian, gaji sekitar 54 ribu pekerja mereka di Amerika Utara akan dipotong sebanyak 15 persen. Dengan langkah ini, kata pimpinan GM, Marry Barra akan membuat perusahaan menjadi lincah, ulet dan menguntungkan.

Menanggapi rencana GM itu, Perdana Menteri Kanda Justin Trudeau mengatakan, pihaknya menyayangkan penutupan pabrik perusahaan tersebut di Kanada yang sudah mencapai 100 tahun. Tindakan GM itu juga dinilai sebagai bentuk keserakahan ketika berada dalam kondisi buruk.

Pimpinan buruh pabrik GM di Kanada memastikan tidak bisa menerima keputusan itu. Mereka akan mengkampanyekannya agar pabrik GM untuk tetap beroperasi. [KRG]