Ilustrasi/istimewa

Koran Sulindo – Provinsi Sulawesi Tengah berangsur pulih seminggu lebih setelah dilanda bencana gempa bumi yang diikuti tsunami pada Jumat (28/9/2018) lalu.

Hari ini, aktivitas di pasar Inpres Manonda di Jalan Kacang Panjang, Palu Tengah, Kota Palu mulai kembali hidup. Pedagang mulai terlihat berdatangan dari wilayah Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Banyak dari mereka menjual hasil bumi dan ternak, seperti tomat, kacang panjang, ikan teri, terong, mentimun, bawang merah, bawang putih, cabai, tempe, hingga kerupuk.

Mereka menjajakan hasil buminya itu di tepian jalan.

Para pemilik ruko juga telah kembali lagi berjualan logistik serta barang kebutuhan lain, seperti tepung terigu, gula, garam, dan minyak.

Salah seorang penjual, Sulis (40) mengaku ia telah mulai mengangkut tomat hasil buminya sejak Rabu (3/10/2018) lalu.

“Tomat-tomat ini diambil dari Desa Maranata di Kabupaten Sigi. Saya ke pasar menggunakan mobil pick-up untuk berjualan, sudah sejak tiga hari lalu,” kata Sulis, saat ditemui di pasar bersama anaknya, Rizky (14), Sabtu (6/10/2018), seperti dikutip antaranews.com.

Tempat tinggalnya juga ikut diguncang gempa tetapi dampaknya tidak separah di wilayah lain.

“Tembok retak dan pagar rumah kami rubuh, tetapi selain itu semua baik-baik saja. Hingga hari ini, saya sekeluarga masih tidur di halaman depan rumah, untuk jaga-jaga,” kata Sulis.

Sementara itu, Nefi (39) mengaku ia harus mulai berjualan untuk membeli kebutuhan. “Uangnya buat dipakai beli beras dan keperluan rumah tangga lainnya, minyak, juga BBM,” kata warga Kota Palu Tengah itu.

Menurut Nefi, 3 hari pascagempa masih banyak pertokoan tutup, tetapi sejak Rabu lalu sejumlah ruko sudah mulai buka kembali.

Arifa, warga Jalan Pue Bongo, Palu, mengaku harga barang kebutuhan masih tergolong normal.

“Dari tadi saya belanja belum menemukan sayur yang dijual mahal, misalnya tomat satu kilogramnya seharga Rp20 ribu-Rp25 ribu, kacang panjang ini Rp2 ribu, terong dan mentimun juga masih murah, tempe ukuran panjang Rp25ribu juga masih dapat dibeli. Yang cukup langka mungkin seperti minyak goreng dan gula,” kata ibu berusia 45 tahun tersebut.

Setelah 8 hari gempa mengguncang Kota Palu, sebanyak 100 personel aparat TNI dan 40 relawan dari Dompet Dhuafa berinisiatif melakukan gerakan bersih dan perbaikan sejumlah kerusakan di Pasar Inpres Manonda, Sabtu.

Sementara itu Transmart Palu yang terletak di pusat perbelanjaan Mal Al Djufri, juga mulai beroperasi menjual barang-barang kebutuhan dasar dengan harga produk yang normal.

“Kami buka hari ini atas permintaan komunitas dan masyarakat. Kami buka terbatas jam 10 pagi sampai 5 sore,” kata Vice President Corporate Communications Transmart Carrefour, Satria Hamid, di Palu, Sabtu (6/10/2018), seperti dikutip antaranews.com.

Pelayanan transaksi di Transmart berjalan dengan sistem antrean. Masyarakat yang ingin membeli menuliskan produk di secarik kertas dan petugas akan mengambilkan barang-barang tersebut. Setelah produk secara lengkap diambilkan petugas, nama pembeli akan dipanggil untuk kemudian melakukan transaksi. Petugas Transmart membawa keluar 6 unit mesin transaksi di depan pintu masuk untuk melayani pembeli.

Aparat TNI dan Polri tampak berjaga-jaga di pusat perbelanjaan itu memastikan keamanan kegiatan ekonomi tersebut.

Listrik dan Bandara

Sementara itu kondisi sistem kelistrikan di Palu, Sulteng kini sudah menyala 85 persen.

Asisten Analis Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Regional Sulawesi, Agung Ari Susanto, merinci 6 dari 7 gardu induk di Sulawesi Tengah yang ada kini sudah menyala. Gardu induk itu berada di Poso, Pamona, Pasang Kayu, Silae, Sidera, Talise, dan Parigi.

Ilustrasi/Istimewa

Sebanyak 31 dari 45 penyulang sudah beroperasi, membuat 31 lokasi jaringan berjalan normal, antara lain di area bandara dan sekitarnya dan berbagai wilayah di Jalan Trans-Sulawesi di Tondo.

Pelanggan prioritas yang telah menyala ada di 9 perkantoran pemerintah dan TNI/Polri, instansi PDAM, 9 kantor perbankan dan ATM, 9 lokasi SPBU, 6 rumah sakit, 8 BTS (base transciever station), dan 12 titik ekonomi Palu.

Untuk memulihkan sistem kelistrikan tersebut, PLN mengerahkan 1.141 personel bantuan dari berbagai daerah,  terdiri atas tenaga pembangkitan, tenaga transmisi, tenaga distribusi, tenaga logistik, dan tenaga kesehatan.

Mulai hari ini Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu sudah melayani 8 penerbangan komersial.

Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Sindu Rahayu, mengatakan ke-8 penerbangan itu adalah penerbangan My Indo Airlines rute Balikpapan-Palu PP, penerbangan Garuda Indonesia Makassar-Palu PP, 2 buah penerbangan Nam Air Balikpapan-Palu PP, 3 buah penerbangan Wings Air rute Balikpapan-Palu PP dan sebuah penerbangan Lion Air Makassar-Palu.

BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan frekuensi gempa bumi susulan di Sulawesi Tengah terus menurun, sejak gempa utama berkekuatan 7,4 SR mengguncang wilayah tersebut pada 28 September 2018.

Setelah gempa bumi utama, BNPB mencatat 451 gempa bumi susulan terjadi hingga Sabtu pukul 05.00 WIB, namun hanya 13 gempa bumi yang getarannya dirasakan.

“Kalau kita melihat trennya baik besaran maupun gempa susulan yang ada menunjukkan semakin menurun, artinya energinya sudah mulai meluruh,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (6/10/2018).

BNPB mencatat hingga hari ini korban meninggal dunia sebanyak 1.649 jiwa, korban luka berat 2.549 orang, korban hilang 265 orang.

Korban meninggal dunia terdiri atas 159 korban di Donggala, 1.413 korban di Kota Palu, 64 orang di Sigi, 12 korban Parigi Moutong dan 1 korban di Pasangkayu, Sulawesi Barat.

“Paling banyak karena terjangan tsunami di sekitar Pantai Talise, Kota Palu,” kata Sutopo.

Bencana ini juga mengakibatkan 62.359 orang terpaksa mengungsi, serta 66.926 unit rumah dan 2.736 unit sekolah rusak.

Seluruh korban meninggal dunia 1.649 jenazah telah dimakamkan, yakni di TPU Paboya (628 jenazah dimakamkan massal); TPU Pantolan terdiri dari 35 jenazah pemakaman massal dan 922 jenazah pemakaman keluarga; Donggala sebanyak 35 jenazah; Balaroa 10 jenazah; Petojo 10 jenazah; Biromaru 8 jenazah dan Pasangkayu 1 jenazah. Di antara seluruh korban meninggal dunia, ada satu korban dari Korea Selatan yang sudah dikremasi dan dibawa ke negara asalnya.

Saat ini lebih dari 8.000 personnel tim SAR gabungan terus melakukan upaya evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban.

Dukungan Psikososial

Kementerian Sosial menyediakan 12 pos layanan dukungan psikososial (LDP) yang melekat dengan pos dapur umum lapangan di sejumlah titik di Sulteng.

“Dilaksanakan oleh 15 petugas, kegiatan ini menyebar ke titik pengungsian lainnya serta dihadiri 1.000-1.500 orang pengungsi anak-anak dan ibu-ibu setiap hari,” ujar Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat, di Jakarta, Sabtu (6/10/2018), seperti dikutip antaranews.com.

Ilustrasi/Istimewa

Layanan psikososial yang diberikan mencakup terapi psikologi diantaranya katarsis mental, trauma healing, konseling, intervensi krisis, dan motivasi hidup. Selain itu, pengungsi juga bisa mengikuti play therapy melalui permainan sulap, game, serta flying fox.

Layanan dukungan psikososial Kemensos menyebar di Dinsos Provinsi Sulawesi Tengah, Rumah Jabatan Gubernur Sulteng, Lapangan Wali Kota Palu, Kawatuna dan Petobo di Jalan Bulu Masomba, Palu, Kompleks Perumnas Bala Roa, Dinas Kesehatan Kota Palu, Kelurahan Siranindi, Palu Barat. Selanjutnya, Universitas Muhammadiyah Kota Palu, Dinas PUPR-Bina Marga Palu, Kantor Dinas Sosial Donggala, Kelurahan Labuan Bajo, Donggala, serta Desa Lori, Sigi.

Jumlah pengungsi akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada 28 September lalu mencapai 62.359 orang berdasarkan data yang masuk di pusat penanganan Makorem 132 Tadulako, Palu, Jumat (5/10).

Sementara itu Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan total komitmen bantuan asing untuk membantu penanganan pascagempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai Rp220 miliar.

“Dari 25 negara yang sudah menyatakan komitmennya untuk membantu, 18 negara sudah merealisasikan bantuannya,” ujar Wamenlu dalam konferensi pers mengenai tanggap bencana Sulteng, di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu.

Sejumlah negara yang sudah merealisasikan bantuannya bagi korban bencana Sulteng diantaranya Korea Selatan, Jepang, Swiss, Singapura, China, Qatar, Turki, India, Spanyol, Vietnam, Malaysia, Australia, Selandia Baru, Inggris, Pakistan, Rusia, Denmark, dan Amerika Serikat.

Bantuan asing tersebut disalurkan sesuai peruntukannya, misalnya bantuan dari negara-negara melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sementara dari organisasi internasional melalui Palang Merah Indonesia (PMI).

Menurut Fachir, Indonesia menerima berbagai bentuk bantuan asing mulai dari angkutan udara, genset, tenda, alat pemurni air, rumah sakit lapangan, fogging, dan bantuan dana.

Sumbangan yang sifatnya finansial, tidak seluruhnya digunakan untuk masa tanggap darurat tetapi juga diarahkan untuk fase rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi nanti akan disiapkan mekanisme penyalurannya, dengan koordinasi di bawah Kemenkopolhukam,” kata Fachir.

Sebagai bagian dari satgas tanggap darurat penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Kemlu telah mendirikan tiga posko di Palu, Makassar, dan Balikpapan untuk memudahkan mengoordinasi penyerahan bantuan.

Khusus pesawat asing pengangkut bantuan kemanusiaan diarahkan ke bandara di Balikpapan. [DAS]