Gempa Cianjur tewaskan puluhan warga. (Detikcom/Siti Fatimah)
Gempa Cianjur tewaskan puluhan warga. (Detikcom/Siti Fatimah)

Gempa berkekuatan 5,6 M yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat membawa kerusakan besar dan korban jiwa masyarakat. Gempa berpusat pada kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 6,84 Lintang Selatan-107.05 Bujur Timur.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat guncangan akibat gempa terasa selama 10-15 detik di wilayah Cianjur diikuti puluhan gempa susulan dengan kekuatan dan frekuensi melemah.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan jumlah korban tewas hingga Senin sore telah mencapai 56 jiwa dan masih terus bertambah. Menurutnya, banyak daerah yang terisolasi akibat akses jalan terputus pascagempa.

“Data paling baru, korban meninggal mencapai 56 orang dengan 40 di antaranya merupakan anak-anak. Kebanyakan anak-anak, mereka tertimpa bangunan yang ambruk,” ujar Herman.

Selain korban tewas ratusan lainnya mengalami luka luka sebagian besar mengalami patah tulang akibat tertimpa runtuhan.

Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto mengungkapkan berdasarkan informasi terbaru, sebanyak 1.362 rumah rusak akibat gempa 5,6 M di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11).

“Data terbaru 1.362 rumah rusak. Terdiri dari gedung pemerintah, fasilitas pendidikan, toko, dan rumah warga,” kata Suharyanto.

Berdasar data sementara, wilayah yang paling terdampak berada di 3 kecamatan ini yakni Kecamatan Cilaku Desa Rancagong, Kecamatan Cianjur Desa Limbangan Sari, dan Kecamatan Cugenang.

Gempa juga memicu longsoran sehingga beberapa ruas jalan terputus. Kepolisian terpaksa melakukan pengalihan arus lalu lintas akibat tanah longsor di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, usai diguncang gempa.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan kendaraan dari arah Puncak menuju Bogor dialihkan melalui Jonggol atau Sukabumi.

Kerusakan juga terjadi pada aliran listrik warga. Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Cianjur Muhammad Hermansyah mengatakan sebanyak 21 penyaluran pelanggan (penyulang), 1.957 gardu distribusi dan total 366.675 pelanggan padam usai gempa.

“1.957 gardu milik PLN padam. Setelah memastikan tidak ada gempa susulan, petugas bergerak ke lapangan untuk menormalkan kondisi kelistrikan,” ujar Muhammad dalam keterangan tertulis.

Untuk itu PLN mengimbau warga di Cianjur secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter agar tidak terjadi korsleting listrik atau menimbulkan korban. [PAR]