Gempa Besar Guncang Nusa Tenggara Barat

Ilustrasi/BNPB

Koran Sulindo – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah mendata dampak gempa 6,4 SR yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) Minggu (29/7) pukul 05.47.

“Posko BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan instansi lain untuk mengetahui dampak gempa,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di  Jakarta, Minggu (29/7/2018), melalui rilis media.

BNPB masih mendata korban jiwa dan kerugian materil. Di Kabupaten Lombok Timur, ada kerusakan di Kecamatan Sambelia dan Sembalun. Sementara di Kabupaten Lombok Utara, kerusakan terjadi di Kecamatan Bayan.

Sementara di Kabupaten Sumbawa barat, terdata 1 unit rumah roboh di Desa Tepas Sepakat Kecamatan Brang Rea.

Di Lombok Timur, gempa dirasakan kuat sekali selama 10 detik, sehingga membuat warga panik keluar rumah. Gempa kuat juga dirasakan di Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram.

“Saat ini sedang dilakukan patroli,” kata Sutopo

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di 28 km Barat Laut Lombok Timur, 32 km Timur Laut Lombok Utara, 57 km Timur Laut Lombok Tengah, dan 61 km Timur Laut Mataram, NTB.

Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Adapun saat ini masih berlangsung beberapa gempa susulan dengan intensitas lebih kecil.

Jalur Pendakian Rinjani Ditutup

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Nusa Tenggara Barat NTB), menutup sementara jalur pendakian Gunung Rinjani karena diduga terjadi longsor di atas pegunungan akibat gempa bumi 6,4 pada Skala Richter (SR), Minggu.

“Infomasi dari petugas ada terlihat debu dari arah pelawangan, diduga akibat longsor di jalur pendakian Sangkareang,” kata Kepala BTNGR Sudiyono di Mataram, Minggu (29/7), seperti dikutip antaranews.com

Seluruh pendaki yang sudah berada di atas pegunungan diminta untuk tidak bergerak karena masih terjadi beberapa kali gempa susulan. Hal itu berpotensi menimbulkan longsoran yang membahayakan keselamatan jiwa.

Dari informasi petugas BTNGR Resort Sembalun, kabupaten Lombok Timur, jumlah pendaki yang naik gunung sejak Jumat (27/7) sebanyak 788 orang. Sedangkan yang terdata di Resort Senaru, kabupaten Lombok Utara, hanya 38 orang, termasuk pemandu wisata gunung.

“Kami masih memantau perkembangan di dalam kawasan. Kami belum melakukan evakuasi sampai situasi stabil,” ujarnya.

Jalur pendakian akan dibuka kembali setelah situasi dirasa aman dan tidak membahayakan keselamatan jiwa wisatawan.

Informasi yang diperoleh dari petugas BTNGR Resort Sembalun, gempa bumi juga merusak rumah penduduk dan bangunan kantor, termasuk kantor Pos Sembalun, dan Puskesmas Sembalun. Beberapa orang warga dilaporkan mengalami luka-luka.

Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR mengguncang pulau Lombok dan pulau Sumbawa, NTB, Minggu, pukul 06.47 WITA, namun tidak berpotensi tsunami.

Hasil analisis sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pusat gempa bumi tersebut pada koordinat 8,26 lintas selatan, dan 116,55 bujur timur. Lokasi gempa terjadi di regional Sumbawa pada kedalaman 10 kilometer. [CHA/DAS]