Gagas Proyek Mobil Terbang, Pemerintah Malaysia Dinilai Keterlaluan

Gagas proyek mobil terbang, lelucon pemerintah Malaysia dinilai keterlaluan [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Rencana pemerintah Malaysia untuk meluncurkan mobil terbang menuai kontroversi. Bahkan rencana itu menjadi bahan ejekan dari masyarakat Malaysia karena dinilai menjadi program terlalu ambisius.

Laporan Straits Times pada Rabu (27/2) menyebutkan, model awal mobil terbang yang menggunakan teknologi dalam negeri rencananya akan diluncurkan akhir tahun nanti. Menteri Perindustrian Malaysia Mohamad Yusof mengatakan, nilai proyek pembuatan sebuah mobil terbang ini mencapai 1 juta ringgit atau setara US$ 331 ribu.

Mengutip Bernama, model awal mobil terbang ini akan diproyeksikan bisa terbang rendah. Namun, sama sekali tak ada penjelasan detail tentang teknologi mobil terbang itu. Rencana pemerintah ini menjadi kontroversi karena merujuk kepada pengalaman yang lalu terutama berkaitan dengan proyek mobil nasional.

Malaysia pada 1980-an memproduksi Proton sebagai program mobil nasional. Akan tetapi, produknya acap mendapat kritik lantaran modelnya dinilai kuno, kualitasnya buruk dan popularitas Proton saban waktu terus menurun.

Masyarakat Malaysia pada umumnya menilai proyek mobil terbang itu sebagai rancangan yang dibuat-buat oleh politikus “bodoh”. Seorang masyarakat lewat media sosial menuliskan, rancana itu tentu saja mengecewakan dan ini merupakan kebodohan yang pernah terjadi dalam sejarah.

Kemudian seorang lagi bernama Aman Shah menuliskan statusnya di Facebook yang menuduh Menteri Perindustrian sebagai “idiot” dan heran mengapa bisa terpilih menjadi pejabat. Sebaiknya menteri ini fokus menyelesaikan masalah transportasi umum alih-alih menciptakan mobil terbang.

Memang benar teknologi mobil terbang dikembangkan di beberapa negara. Ambil contoh di Amerika Serikay dengan Terrafugia dan AeroMobil yang diproduksi di Slovakia. Akan tetapi, kedua negara ini membutuhkan waktu yang relatif panjang dan menghabiskan anggaran besar untuk mengembangkan teknologi tersebut sebelum akhirnya dipasarkan.

Oleh karena itu, tidak usah mobil terbang, pengembang industri mobil nasional saja menjadi masalah yang belum bisa terselesaikan pemerintah Malaysia. Untuk mempromosikan mobil hibrida dan listrik saja pemerintah Malaysia masih belum bisa. Lalu, kini datang dengan ide mobil terbang. Ini disebut keterlaluan.

Munculnya proyek mobil nasional bermerek Proton juga terjadi pada masa Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Kini ketika menjabat Perdana Menteri untuk kedua kalinya, ia mengumumkan proyek ambisius tentang mobil terbang. Maksud hati ingin mendapat pujian, justru Mahathir dikecam masyarakat luas. [KRG]