Koran Sulindo – Rapat Kerja Nasional III PDI Perjuangan belum membahas kriteria calon wakil presiden karena masih fokus membahas hal-hal strategis, salah satunya penguatan Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN).
“Rakernas masih membahas penguatan BSPN untuk mengawal suara yang dipercayakan rakyat kepada kami,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Denpasar, Bali, Sabtu (24/2).
Hasto mengatakan PDI Perjuangan merupakan satu-satu partai politik yang memiliki BSPN karena partainya ingin pemilu berjalan lebih demokratis.
Menurut dia, dalam pelaksanaan pemilu, rakyat harus ditempatkan sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sehingga jangan sampai ada politik yang menghalalkan segala cara.
“Jangan sampai ada politik menghalalkan segala cara lalu ada kecurangan dan pengawasan kartu suara, dikawal agar semua tahapan pemilu lebih demokratis,” kata Hasto.
Hasto mengatakan , pascapengumuman pencapresan Joko Widodo, Rakernas masih fokus membahas bagaimana pola pembangunan berdikari yang merupakan turunan dari pola pembangunan semesta berencana.
Menurutnya, selain fokus pada BSPN, Rakernas membahas strategi pemenangan Pilkada serentak 2018, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2109.
“Lalu bagaimana komunikasi politik dengan partai politik lain, dan bagaimana partai merespon berbagai persoalan bangsa Indonesia,” katanya.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengatakan, Rakernas masih mengkonsolidasikan mengenai saksi di semua wilayah, yang akan ditempatkan di semua TPS untuk memastikan kemenangan.
Hasto menambahkan, di Pemilu sebelumnya banyak sekali saksi yang diklaim sehingga perlu diperkuat.
“Nah ini strategi seperti itu sekarang mungkin partai membutuhkan sehingga rakernas dilakukan tertutup. Karena sudah tahun politik kita harus berbenah diri juga,” ujar Hasto. [CHA/TGU]