Foke ajak Pramono – Rano Mengenal Sejarah Jakarta melalui Museum MH. Thamrin

Fauzi Bowo bersama Pramono Anung dan Rano Karno saat bertemu di Museum MH. Thamrin di kawasan Senen, Jakarta Pusat. (Foto: Sulindo/Iqyanut Taufik)

Koran Sulindo – Jakarta, 3 September 2024 – Calon gubernur (cagub) DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama calon wakil gubernur (cawagub), Rano Karno, hari ini melakukan kunjungan ke Museum MH. Thamrin di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda mereka untuk lebih mengenal Jakarta dan memperdalam pemahaman tentang sejarah serta budaya ibu kota.

Dalam kunjungan tersebut, Pramono Anung dan Rano Karno bertemu dengan Fauzi Bowo, mantan Gubernur DKI Jakarta ke-13.

Fauzi Bowo, yang akrab disapa Foke, tampak sederhana dalam balutan kemeja putih yang dipadukan dengan celana hitam, sarung yang dikalungkan, serta peci sebagai penutup kepala.

Pertemuan ini menandai langkah awal Pramono Anung dan Rano Karno untuk bertemu dengan para mantan gubernur DKI Jakarta.

Fauzi Bowo merupakan mantan gubernur pertama yang mereka temui dalam rangkaian kunjungan ini.

Dalam kesempatan tersebut, Fauzi Bowo mengungkapkan harapannya agar Pramono Anung dan Rano Karno semakin mengenal Jakarta, terutama aspek sejarahnya.

Menurutnya, Museum MH. Thamrin adalah salah satu objek yang penting untuk diperkenalkan karena sejarah yang kaya yang ada di dalamnya.

“Salah satu objek yang saya anggap perlu saya undang untuk lebih diperkenalkan kepada beliau-beliau itu adalah Museum Thamrin karena sejarahya ada disini.” ujar Fauzi Bowo.

Pramono Anung dan Rano Karno tampak antusias mendengarkan penjelasan dari Fauzi Bowo.

Mereka juga mengungkapkan komitmen untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Jakarta sebagai bagian dari visi mereka untuk membangun kota yang lebih baik.

Kunjungan ini menjadi momen yang penuh makna karena menjadi contoh langkah nyata untuk lebih mendekatkan diri dengan warisan sejarah dan budaya Jakarta.

Dengan mengenal lebih dalam kota yang ingin mereka pimpin, Pramono Anung dan Rano Karno menunjukkan keseriusan mereka dalam merangkul setiap aspek kehidupan Jakarta, termasuk sejarah yang ada di dalamnya. [UN]