sumber: grid.id

Fisikawan dari Universitas Tsukuba, Jepang, telah menggunakan teori superstring untuk memprediksi keberadaan dunia paralel, yang dijelaskan dengan konsep simetri cermin. Penelitian ini menunjukkan bahwa dunia paralel, yang digambarkan sebagai sisi A dan sisi B, tidak berbeda satu sama lain secara fundamental.

Prediksi Simetri Cermin Dunia Paralel

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menyatakan bahwa kedua dunia ini seharusnya berbeda dalam hal ruang enam dimensi yang tersembunyi di setiap dunia.

“Namun, karena ruang-ruang ini sangat mirip dan tidak terlihat, secara teoritis, kita tidak dapat membedakan dunia tempat kita tinggal,” tulis para peneliti dalam publikasi di laman resmi Universitas Tsukuba.

Sifat-Sifat Ruang pada Dunia A dan B

Penelitian yang dilakukan oleh Xiaoli Han dan Hikaru Yamamoto telah mengamati sifat-sifat ruang A secara mendalam. Mereka menemukan bahwa di bawah kondisi tertentu, perubahan ekstrem seperti ledakan tidak terjadi di dalam ruang tersebut.

Penemuan ini kemudian diaplikasikan pada ruang B, dengan hasil bahwa ruang B juga tidak mengalami ledakan dalam kondisi tertentu.

“Dalam studi ini, kami menyelidiki secara matematis apakah perilaku ruang B juga memiliki sifat yang sama dengan ruang A. Kami mentransfer fenomena yang diketahui dari sisi A ke sisi B dan membuktikan bahwa tidak ada ledakan yang terjadi bahkan di ruang B dalam kondisi tertentu,” ujar para peneliti dalam studi yang dipublikasikan di The Asian Journal of Mathematics.

Pencapaian ini memberikan bukti matematis untuk kesamaan yang diharapkan secara intuitif antara sisi A dan sisi B. “Meskipun kami membuat beberapa asumsi untuk membuktikan teorema ini, di masa mendatang, kami akan mengklarifikasi apakah teorema ini berlaku bahkan tanpa asumsi ini,” lanjut mereka.

Pandangan Peneliti Mengenai Dunia Paralel

Terdapat berbagai teori ilmiah mengenai adanya dunia paralel. Beberapa teori mengaitkannya dengan proses inflasi kosmik sebelum Big Bang, sementara yang lain mengaitkannya dengan mekanika kuantum.

Dalam mekanika kuantum, multi-keberadaan partikel kecil sangat mungkin terjadi secara bersamaan, meskipun manusia hanya mengamati satu kemungkinan saja.

Teori dunia paralel berpendapat bahwa setiap kali suatu keadaan atau hasil diamati, ada dunia lain di mana hasil kuantum yang berbeda menjadi kenyataan, menciptakan alam semesta alternatif yang tak terbatas.

Meskipun demikian, alam semesta alternatif ini benar-benar terpisah dan tidak memiliki perpotongan, sehingga versi lain dari diri seseorang tidak akan pernah diketahui oleh orang tersebut.

Teori-Teori Lain Mengenai Dunia Paralel

Ada teori yang menyatakan bahwa jika semesta ini bersifat selamanya, maka ada kemungkinan besar bahwa materi di alam semesta mengatur dirinya sendiri saat berkumpul dan melintasi ruang angkasa yang tak terbatas. Inti dari teori ini adalah bahwa kehidupan seseorang bisa jadi mengalami pengulangan di tempat lain di semesta ini.

Namun, astrofisikawan Ethan Siegel pada 2015 berpendapat bahwa jika semesta dimulai dari satu titik tertentu, maka versi lain dari diri seseorang kemungkinannya tentu tidak ada.

Para ilmuwan dari Perimeter Institute for Theoretical Physics di Waterloo juga menambahkan teori terbaru yang menyatakan bahwa semesta sebelum terjadinya Big Bang sebenarnya adalah gambaran dari semesta setelah terjadinya Big Bang.

Penelitian dan teori-teori ini terus mendorong batas pemahaman kita tentang alam semesta dan kemungkinan adanya dunia paralel. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, siapa tahu, mungkin suatu hari kita akan menemukan cara untuk mengungkap misteri dunia paralel dan memahami tempat kita dalam multiverse yang luas. [UN]