Fasilitas Kesehatan Wisma Atlet Jadi RS Darurat Pasien Corona Akan Dipenuhi

Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Arya Sinulingga/Foto: Dokumentasi Facebook Arya Sinulingga

Koran Sulindo – Kementerian BUMN berkomitmen menyiapkan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet untuk menampung lebih banyak pasien virus corona yang membutuhkan perawatan. Meski persiapan Wisma Atlet hanya 4 hari menjadi tempat darurat pasien corona diharapkan fasilitas kesehatannya memadai dan bisa menangani pasien.

“Walau terdapat ‘serbuan’ corona, kita dari BUMN tetap bisa melaksanakan pelayanan publik,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Arya Sinulingga dalam keterangan resminya di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (24/3).

Arya mengatakan, pekerjaan atau persiapan membuat Wisma Atlet jadi tempat darurat penampungan pasien virus corona belum selesai. Sedang direncanakan persiapan fasilitas lain di Wisma Atlet untuk menambah kapasitas pasien dalam menghadapi puncak wabah corona.

Tahap berikutnya,kata Arya, menambah fasilitas dan kamar di menara berikutnya. “Totalnya mudah-mudahan ada 3.000 kamar yang kami siapkan untuk pasien corona sehingga bisa menampung pasien-pasien yang dikhususkan masuk ke rumah sakit,” ujar Arya.

Wisma Atlet akan dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona hijau yang dapat dimasuki publik, zona kuning untuk fasilitas tempat tinggal tenaga medis yang merawat pasien dan zona merah yang dikhususkan untuk pasien positif virus corona.

Sementara, pihaknya juga akan menambah alat pelindung diri termasuk masker dan peralatan medis lain untuk rumah sakit dan daerah yang membutuhkan. “Kemarin seperti dikatakan akhir Maret masker sudah mencapai 4 juta. Tapi perlu diketahui 4 juta itu belum mencukupi semua karena rata-rata orang dalam sehari memakai tiga masker,” kata Arya.

Kelangkaan APD, kata Arya, tidak hanya Indonesia, tapi banyak negara yang mengalaminya. Termasuk bahan dasar pembuat ataupun barang jadi sehingga membutuhkan usaha lebih untuk mendapatkannya.

Karena itu, kata Arya, Kementerian BUMN sedang mencari sumber untuk mendapatkan alat-alat tersebut. Termasuk mencari di Swiss dan mendapatkan 10 alat lab yang akan disebarkan ke-10 provinsi dalam tahap pertama ini.

“Mudah-mudahan ini secara bertahap bisa dicarikan untuk yang lain juga,” kata Arya lagi.

Di samping itu, Kementerian BUMN juga telah menggandeng swasta untuk langsung menyalurkan APD dan bahan makanan kepada tenaga medis yang membutuhkan. Saat ini terdapat 10 perusahaan logistik yang menyatakan kesiapan untuk membantu mengirimkan logistik ke daerah-daerah. [WIS]