Kantor Facebook di Jakarta

Koran Sulindo – Perusahaan teknologi besutan Mark Zuckerberg, Facebook, menggelontorkan investasi sebesar US$ 1 miliar atau hampir Rp 15 triliun ke Singapura. Dana itu digunakan untuk  membangun pusat data di bagian  barat negara pulau itu.

Bila pusat data yang dibangun di atas lahan 170 ribu meter per segi itu telah berdiri, server Facebook akan ditempatkan di sana. Direncanakan, pusat data tersebut akan mulai beroperasi pada tahun 2022.

Wakil Presiden Infrastruktur Pusat Data Facebook Thomas Furlong, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (6/9), mengatakan, “Ini akan menjadi pusat data pertama kami di Asia.”

Singapura dipilih, lanjut Furlong, karena infrastrukturnya memadai, sumber daya manusia-nya terampil, dan regulasinya memberi kemudahan dalam berbisnis. “Pusat data tidak harus khusus di negara pengguna berada,” tuturnya.

Pusat data di Singapura itu merupakan pusat data ke-15 yang dimiliki perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut. Facebook antara lain telah mendirikan pusat data di Irlandia, Swedia, dan Denmark.

Di Singapura, pusat data ini dengan pusat data Google, yang mengembangkan bisnis e-commerce dan cloud computing. Google menginvestasikan US$ 850 juta atau Rp 12,7 triliun untuk membangun pusat data di Singapura itu.

Bangunan pusat data Facebook di Singapura akan terdiri dari 11 lantai. Bangunan ini dilengkapi fitur khusus untuk mengatasi suhu panas, yang dapat menurunkan suhu hingga di bawah 25 derajat celcius.

Agustus 2017 lalu, Facebook juga telah membuka kantor di Indonesia. Menurut Direktor Facebook Indonesia Sri Widowati, perusahaannya memiliki komitmen untuk berinvestasi membangun ekosistem digital di Indonesia. “Investasi menjadi prioritas utama kami, karena Indonesia memang pasar yang sangat besar,” tuturnya pada 14 Agustus 2017. Kantor Facebook Indonesia terletak di Capital Place, Jakarta.

Namun, Sri Widowati tak menjelaskan lebih lanjut mengenai investasi apa yang akan dilakukan Facebook Indonesia. “Kami mau merencanakan investasinya itu sesuai kebutuhan,” katanya.

Sekarang ini, tambahnya, Facebook Indonesia fokus pada upaya membangun komunitas dan bisnis, baik skala kecil maupun besar. Komunitas Facebook Indonesia, menurut pandangan Sri, mengalami  pergeseran dari kota-kota besar ke wilayah pedesaan.

Dijelaskan Sri lagi, orang-orang di Indonesia suka berbagi di Facebook dan mengepos di media sosial tersebut tiga kali lebih banyak dibandingkan rata-rata pengguna global. Juga memberikan komentar 60% lebih banyak daripada pengguna di seluruh dunia.

Pengguna Facebook di Indonesia juga terhubung satu sama lain melalui Grup dengan komunitas jual beli. Grup ini paling besar dan paling banyak berinteraksi di Indonesia, diikuti dengan kelompok pecinta mobil, motor, dan hewan peliharaan.

Untuk yang berhubungan dengan bisnis, 63% pengguna Facebook Indonesia terhubung dengan satu Halaman bisnis di Indonesia. Sebanyak 42% di antaranya terhubung dengan setidaknya satu Halaman bisnis di negara lain. [PUR]