Empat Pahlawan Nasional Baru

Empat Pahlawan Nasional Baru

PRESIDEN RI Joko Widodo menganugrahkan gelar pahlawan nasional dan memberi tanda kehormatan bintang jasa kepada sejumlah warna negara terbaik, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 10 November 2021. Keempat pahlawan nasional adalah:

  • Tombolotutu (1857-1901) dari Sulawesi Tengah
  • Sultan Aji Muhammad Idris (1667-1739) dari Kalimantan Timur
  • Usmar Ismail (1921-1971) dari DKI Jakarta
  • Raden Aji Wangsakara (1615-1681) asal Banten

Untuk pertama kalinya, kalangan dunia perfilman memiliki sosok pahlawan nasional, yaitu Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia. Ketika pengambilan pertama film karyanya ‘Darah dan Doa’ pada 30 Maret 1950, ditetapkan sebagai Hari Film Nasional.

Presiden RI juga menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Jasa kepada 300 tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan Covid-19 yang diwakili tiga penerima;

  1. dr. I Ketut Surya Sitanala (dokter RSUP Sanglah, Denpasar). Bintang Jasa Pertama.
  2. Sucilla Indah, AMK (perawat RSUP Dokter Sitanala, Tangerang), mewakili 221 penerima, menerima Bintang Jasa Pratama.
  3. Emialoina Lasia Carolin (bidan Puskesmas Kec. Pesanggrahan, Jakarta), mewakili 76 penerima, menerima Bintang Jasa Nararya.

Gelar pahlawan nasional berdasarkan Keppres RI No. 109/TK/TH 2021 (tgl. 25 Okt 2021) dan tanda kehormatan untuk para nakes didasarkan Keppres RI No. 110/TK/TH 2021 (tgl. 25 Okt 2021).

Pemberian gelar pahlawan nasional tidak hanya berdasarkan ketokohan, tetapi mempertimbangkan faktor kedaerahan. Selama ini tidak ada pahlawan nasional dari provinsi Sulawesi Tengah dan Kalimantan Timur. Tahun ini akhirnya ada. “Daerah yang sudah banyak, kita pertimbangkan untuk tetap menunggu, …”, kata Menteri Koordinator Bid. Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud Md. [Iwan Kamah]