Editor dan Penulis The Online Citizen Singapura Dituntut Pencemaran Nama Baik

Ilustrasi pencemaran nama baik [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Profesi wartawan memang rentan dengan kriminalisasi. Tidak hanya di Indonesia, itu juga terjadi di berbagai belahan dunia. Di Singapura, misalnya, seorang editor yang menerbitkan tulisan tentang dugaan korupsi di kalangan pejabat tinggi pemerintahan kini harus menghadapi tuduhan pencemaran nama baik.

Berdasarkan laporan Channel News Asia pada Kamis (13/12), editor The Online Citizen itu bernama Xu Yuanchen atau akrab disapa Terry Xu. Xu yang menjadi editor bersama penulis artikel, Daniel De Costa, 35 tahun sama-sama dituntut pencemaran nama baik.

De Costa dituduh mengirimkan artikel tersebut melalui surat elektronik dengan akun Willy Sum ke The Online Citizen. Adapun judul tulisan De Costa itu adalah The Take Away from Seah Kian Ping’s Facebook Post diterbitkan lewat akun Willy Sum dan orang ini memang bernama Sim Wee Lee yang juga dikenal sebagai Willy.

Artikel itu diterbitkan pada 4 September lalu. Isinya menuduh banyaknya kebijakan yang telah menyimpang, bertentangan dengan konstitusi, korupsi mewabah di eselon tertinggi dan rendahnya rasa hormat pihak asing terhadap Singapura sejak kematian pendiri negara itu: Lee Kuan Yew.

Karena tulisan itu, Xu kemudian dituduh memfitnah anggota kabinet pemerintah Singapura dan merusak nama baiknya. Sementara De Costa dituduh mengirim surat elektronik berjudul “PAP MP apologises to SDP” kepada The Online Citizen untuk dipublikasikan yang diketahui merusak nama baik kabinet.

Penerbitan artikel itu oleh The Online Citizen setelah mendapat persetujuan dari Infocomm Media Development Authority dan karena itu pula kepolisian menggeledah rumah Xu dan Sim pada 20 November lalu. Pada persidangan kali ini, Xu dan De Costa mendapat dukungan dari rekan-rekannya, termasuk dari aktivis Jolovan Wham.

Masing-masing terdakwa didampingin kuasa hukumnya yaitu Priscilla Chia dan Eugene Thuraisingam. Atas tuduhan ini, Xu dan De Costa terancam hukuman 2 tahun penjara dan denda. De Costa, misalnya, terancam penjara 2 tahun dan denda S$ 5.000. Kedua orang ini sepertinya berkeras tidak bersalah atas tuduhan itu. Penangguhan penahanan dengan jaminan S$ 5.000 untuk Xu dan S$ 10 ribu untuk De Costa. [KRG]