Ilustrasi: Golkar/photobucket

Koran Sulindo – Dukungan Partai Golkar kepada Presiden Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019 disebut sebagai langkah yang cerdas. Pasalnya, Golkar seolah-olah memanfaatkan tingginya elektabilitas Jokowi berdasarkan hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting pada pekan lalu.

Pengamat politik dari Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, mengatakan dukungan Partai Golkar itu bisa membahayakan PDI Perjuangan. Suara partai berlambang banteng ini bisa tergerus terlebih publik mengetahui hubungannya dengan Jokowi tidak harmonis.

Menurut Burhanuddin, PDI Perjuangan justru kerap melihat Jokowi sebagai “ancaman” bukan sebagai peluang. Dengan demikian, yang mendapat hasil positifnya adalah Golkar karena secara terang-terangan mendukung Jokowi.

Hasil survei SMRC pekan lalu menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat menjelang dua tahun pemerintahan Jokowi. Sebanyak 67 persen masyarakat mengaku puas atas kinerja pemerintah Jokowi terutama di bidang pembangunan infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan yang terjangkau dan menciptakan rasa keamanan.

Hanya 30 persen yang mengaku tidak puas atas kinerja Jokowi di bidang kesejahteraan, harga kebutuhan pokok dan penyediaan lapangan pekerjaan. Tingkat kepuasan ini meningkat jika dibandingkan dengan Juni tahun lalu yang hanya 41 persen.

Tingkat kepuasan masyarakat ini berbanding lurus dengan tingkat elektabilitas Jokowi. Jika pemilihan presiden digelar hari ini, maka responden yang memilih Jokowi mencapai 32,4 persen. SementaraPrabowo Subianto, pesaing utama Jokowi, hanya meraih 9,4 persen.

Burhanuddin mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya tingkat elektabilitas Golkar hanya 10 persen ketika menjadi pimpinan Koalisi Merah Putih. Setelah menyatakan dukungan kepada Jokowi, tingkat elektabilitas partai berlambang beringin itu meningkat menjadi 15 persen.

Kondisi serupa akan terjadi di Jakarta ketika Golkar menyatakan dukungan terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Terlebih Ahok juga mempunyai elektabilitas yang tinggi.

Sedangkan PDI Perjuangan yang menjadi salah satu partai pendukung Ahok justru belum memutuskan sikap hingga hari ini. Partai yang digawangi Megawati Soekarnoputri ini justru disebut terdepan dalam perang kata-kata terutama dengan “Teman Ahok”.

Partai Golkar dalam Rapat Pimpinan Nasional yang akan digelar pada 26 Juli hingga 28 Juli 2016 di Jakarta Convention Center akan mengukuhkan dukungannya terhadap Jokowi pada Pilpres 2019. Keputusan ini dinyatakan diambil tidak hanya karena elite semata, tapi karena dorongan yang kuat dari tingkat bawah.

Survei SMRC ini dilakukan pada 22 Juni hingga 28 Juni 2016. Jumlah responden adalah 1.220 dipilih secara random. Margin of error adalah 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [KRG]