Prabowo Subianto/time.com

Koran Sulindo – Sikap Australia yang berniat untuk memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem terus menuai kritik. Di Surabaya Aliansi Cinta NKRI menggelar aksi protes di depan konsulat di Jalan Ir Soekarno, Jumat, (30/11).

Selain mendesak pemerintah Australia membatalkan rencana tersebut, mereka juga mendesak capres nomor 02 Prabowo Subianto meminta maaf atas dukungannya pada rencana itu.

Selain menggelar orasi bergantian, massa juga melakukan sujud syukur di depan pagar kantor Konjen Australia.

“Sujud tadi sambil berdoa untuk umat Islam yang ada di Palestina. Semoga Allah segera memberikan perdamaian dan kemerdekaan warga Palestina,” kata Koordinator Aksi Ahmad Jazuli.

Lebih lanjut Jazuli menyebut pihaknya akan terus menggelar aksi sampai Prabowo meminta maaf. Ia menyebut pernyataan Prabowo itu secara tak langsung telah melukai hati umat Islam karena mendukung penjajahan Israel di Palestina.

Menurut Jazuli pernyataan Prabowo itu adalah bentuk tidak adanya keberpihakan Prabowo terhadap perjuangan umat Islam. “Karena itulah Prabowo wajib minta maaf kepada umat Islam,” kata Jazuli.

Aksi hari ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya protes serupa telah dilakukan pada hari Rabu, 28 November lalu.

Sebelumnya pada saat menghadiri Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La 2018, Prabowo Subianto menyebut Indonesia mestinya menghormati keputusan Australia yang berniat memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv Ke Yerusalem.

Menurut Prabowo sebagai negara merdeka Australia berhak memutuskan kehendaknya secara berdaulat.

“Saya belum membaca soal keputusan Australia memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Kita sebagai pendukung Palestina, kita tentu punya pendapat sendiri. Tapi Australia juga merupakan negara independen dan berdaulat, maka kita harus menghormati kedaulatan mereka,” kata Prabowo dalam kesempatan itu.

Di sisi lain pernyataan Prabowo tersebut bertentangan dengan sikap resmi Pemerintah Indonesia yang melayangkan protes keras agar Australia membatalkan rencana pemindahan itu.

Selain menuai protes, peryataan itu juga disayangkan sejumlah tokoh termasuk Tuan Guru Bajang Dr Muhammad Zainul Majdi (TGB).

Melalui akun instagramnya, TGB mengkritik keras pernyataan Prabowo yang setuju pemindahan Kedubes Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem. Ia menulis panjang lebar terkait penjajahan Israel, perjuangan Palestina, dan arti Palestina bagi umat Islam dan Indonesia.

“Saya sangat menyayangkan statemen Capres Bapak Prabowo Subianto yang menganggap rencana salah satu negara untuk memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem sebagai hak dan kedaulatan negara tersebut,” tulis Zainul Majdi.

Menurut TGB pernyataan itu menafikan jalinan sejarah perjuangan Palestina yang terkait dengan perjuangan Bangsa Indonesia. “Ini bukan sekedar masalah kedaulatan suatu negara sahabat, tetapi ini isu kebangsaan dan keumatan yang selalu menjadi perhatian kita sebagai bangsa,” tulis dia.

Sebelumnya, juru bicara tim sukses Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan dukungan Prabowo untuk kemerdekaan Palestina.

“Itu enggak, tanggapan lengkapnya enggak begitu. Yang jelas Pak Prabowo mendukung Palestina merdeka. Itu intinya,” kata Dahnil awal pekan ini. [TGU]