Kebakaran Pasar Gembrong Jaktim (Foto: dok. IKAPPI)
Kebakaran Pasar Gembrong Jaktim (Foto: dok. IKAPPI)

Rasa duka menyelimuti para pedagang Pasar Gembrong yang kiosnya terbakar. Mereka tidak menyangka lapak usahanya musnah dalam sekejap ditelan kobaran api pada Minggu (24/4). Kebakaran hebat yang terjadi sejak tengah malam memusnahkan sekitar 40 kios di tempat yang terkenal sebagai surga mainan anak itu.

“Tinggal sisa ini saja pak,” kata salah satu warga di Pasar Gembrong, Jakarta Timur ketika ditemui Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Warga tersebut langsung menangis tersedu-sedu.

Kebakaran hebat terjadi di Pasar Gembrong, Jakarta Timur sejak Minggu malam itu terjadi selama kurang lebih tujuh jam dan baru bisa pada pada Senin dini hari.

Kasi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Gatot Sulaeman menyebutkan bahwa pukul 04.30 WIB pagi, atau hari Senin (25/04) mulai proses pendinginan.

“Awal pemadaman pukul 21.17 WIB dan pukul 04.30 masih dalam proses pendinginan” demikian keterangan tertulis dari Gatot.

Gatot menyebutkan bahwa kebakaran yang terjadi telah menghanguskan 400 bangunan dan toko di kawasan Pasar Gembrong. Kerugian yang dialami diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar. Sementara warga yang terdampak kebakaran mencapai 450 keluarga.

Pemicu kebakaran diperkirakan dari korsleting listrik arus pendek di rumah warga yang kemudian merembet ke bangunan sekitar. Kebakaran sulit dikendalikan akibat banyaknya bangunan yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar.

Petugas pemadam kebakaran menerjunkan 130 personel dan 26 unit mobil pemadam kebakaran yang berjibaku memadamkan api selama lebih dari 7 jam sejak laporan pertama datang. Luasnya area yang terbakar juga menyulitkan petugas pemadam kebakaran. Diketahui jika luasan area yang terbakar mencapai 1.200 meter persegi.

Kebakaran ini sendiri tentu sangat menyedihkan bagi pedagang, apalagi kejadiannya menjelang lebaran yang biasanya merupakan puncak keramaian di pasar tersebut.
Pasar Gembrong sendiri selama ini dikenal sebagai pusat mainan grosiran di Jakarta yang sangat terkenal.

Kepadatan Pasar Gembrong biasanya puncak menjelang liburan terutama libur lebaran akibat banyaknya orang yang berbelanja mainan untuk anak-anak mereka ketika menjelang maupun sesudah momen Idul Fitri.

Pasar Gembrong sendiri awalnya hanyalah sekedar pasar tradisional. Pasar yang beroperasi sejak 1960an ini mengalami perubahan setelah kerusuhan 1998, ketika pedagang sayur dan warga sekitar membangun kios semi permanen dan mengubah jualannya menjadi mainan anak-anak dan alat sekolah.

Jumlah pedagang pun semakin bertambah bahkan hingga pinggir jalan yang menyumbang kemacetan jalan di sekitarnya. Sejak saat itu Pasar Gembrong terus berkembang reputasinya sebagai pusat mainan di Jakarta. [WID]