Koran Sulindo –Pemerintah harus segera melakukan eveluasi menyeluruh terhadap alat utama sistem persenjataan yang digunakan TNI, khususnya menyangkut soal keamanan dan kelayakannya.
Peryataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyusul tenggelamnya kapal motor cepat (KMC) AD-16-05 milik Kodam Jaya di perairan Kepulauan Seribu.
“Ini saat yang tepat untuk dievaluasi. Misalnya berapa kapal yang kita punya. Apakah layak dan aman dipakai. Ini saatnya evaluasi total perlengkapan atau alutsista yang ada,” kata Meutya Hafid di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (12/3).
Meutya mengungkapkan, saat uji kepatutan dan kelayakan, Panglima TNI berjanji akan mengkoordinasikan antar matra terkait evaluasi alutsista. “Harus ada pendataan ulang terkait alutsista kita,” kata Meutya.
Menurutnya, kejadian yang berulang, mau tidak mau berdampak kepada tingkat kepercayaan publik kepada TNI juga terhadap alutsista.
“Jangan hal ini terlampau sering dilihat oleh publik dan menjadi biasa sehingga kepercayaan kepada institusi TNI dan sistem pertahanan kita menjadi kurang di mata masyarakat. Harus ada penjelasan, harus dijawab secara cepat oleh TNI,” kata politikus Golkar itu.
Kapal KMC AD-16-05 itu berangkat dari Dermaga Bataliyon Air 4 Jalan RE Martadinata No 2B Tanjung Priok, Jakarta Utara, sekitar pukul 06.45 WIB. Di tengah perjalanan, kapal yang biasa disebut KMC Comando itu mengalami kerusakan pada mesin. Kapal terombang-ambing di perairan.
Pukul 10.15 WIB, kapal cepat lain, KMC AD-04-15 merapat ke kapal KMC AD-16-05 untuk melakukan evakuasi. Seluruh penumpang dipindahkan ke kapal AD-04-15.
Saat proses evakuasi, tepatnya sekitar pukul 11.10 WIB, kapal KMC AD-16-05 tenggelam dan 65 penumpang berhasil dievakuasi. Atas peristiwa itu, tim kesehatan dari RSUD Kepualauan Seribu menuju ke lokasi tenggelamnya kapal untuk membantu pertolongan pertama.
Ini adalah kali kedua kecelakaan alutsista milik TNI AD dalam seminggu terakhir. Akhir pekan lalu, sebuah kendaraan tempur pengangkut personel jeni M113A1 yang digunakan Yonif Mekanis 412 Bharata Eka Sakti tergelincir ke Sungai Bogowonto.
Ranpur itu tengah mengangkut rombongan outbond siswa TK dan PAUD. Insiden tersebut menyebabkan seorang siswa PAUD dan seorang personel Yonif 412 meninggal dunia. (CHA/TGU)