Presiden Jokowi berbincang dengan cucu Jenderal Soedirman (foto/Setkab)

Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo meninjau pengembangan Bandara Panglima Besar Jenderal Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah.

Diharapkan pembangunan bandara tersebut bakal merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan akses di wilayah Jawa Tengah bagian barat yang mencakup Purbalingga, Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Tegal, Brebes dan Pemalang.

“Kita harapkan nantinya juga akan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi yang baru di Purbalingga dan sekitarnya. Harapan kita itu,” kata Jokowi, di Purbalingga, Senin (23/4).

Lebih lanjut presiden juga meminta PT Angkasa Pura II selaku BUMN yang akan mengembangkan Bandara Jenderal Besar Soedirman untuk menyelesaikan pembangunan di akhir tahun 2019.

“Diharapkan dengan ada Bandara Jenderal Besar Soedirman ini dapat memberikan manfaat kepada sembilan Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah itu,” kata Jokowi.

Bandara Panglima Besar Soedirman terletak kurang lebih 11 km dari pusat kota Purbalingga dan berdiri di lahan seluas 115 hektare.

Bandara yang sebelumnya dikenal sebagai Bandara Wirasaba tersebut merupakan pangkalan udara militer tipe C yang dikelola oleh TNI Angkatan Udara dan hanya mampu melayani pesawat jenis Casa 212.

Kondisi dan fasilitas yang dimiliki Bandara Soedirman saat ini antara lain yaitu landasan pacu rumput sepanjang 850 m x 50 m, apron berukuran 100 m x 45 m dan taxiway 30 m x 25 m.

Terkait penamaan bandara, salah seorang cucu Panglima Besar Jenderal Soedirman, Ganang Soedirman menyebut nama Jenderal Soedirman diusulkan pemerintah daerah karena Panglima Besar Soedirman merupakan putra daerah Purbalingga.

“Bagi kami keluarga, kebanggaan kehormatan, semoga menjadi manfaat buat masyarakat setempat, juga untuk lain-lainnya juga,” kata Ganang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang mendampingi kunjungan presiden menjelaskan, Kemenhub sangat mendukung upaya pengembangan Bandara Soedirman, khususnya untuk memaksimalkan dan mendukung transportasi angkutan udara di pulau Jawa.

“Rencananya, pengembangan Bandara Soedirman akan dikembangkan menjadi lebih besar dan untuk penerbangan sipil yaitu dibangunnya landasan pacu berukuran 1600 m x 30 m,” kata Budi.

Sementara itu apron bakal diperluas menjadi 70 m x 70 m dan taxiway berukuran 85 m x 15 m termasuk pembangunan terminal penumpang seluas 3000 m2 dengan kapasitas hingga 300.000 penumpang per tahun.

Usai meninjau pengembangan Bandara Jenderal Besar Soedirman, Presiden Jokowi melanjutkan kunjungan ke salah satu pabrik bulu mata palsu dan rambut palsu di Purbalingga.

Di Purbalingga, sektor ini sanggup menyerap kurang lebih 60 ribu tenaga kerja lokal dengan hasil produk di ekspor ke Jepang, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat.(TGU)