INOVASI pada bidang teknologi yang terus bertumbuh membawa akibat perubahan besar terutama dalam bidang bisnis. Kondisi demikian dapat juga dianalogikan sebagai pisau bermata dua, di satu sisi membawa perbaikan dan membawa kemudahan namun disisi lain membawa perubahan besar-besaran. Atau yang dikenal dengan istilah disrupsi.

Apa itu Disrupsi?

Disrupsi sendiri mempunyai makna dimana kondisi terjadinya inovasi yang menyebabkan perubahan baru yang besar dan mendasar dalam sistem. 

Kata ini pertama kali diperkenalkan oleh Clayton Christensen pada tahun 1997 dalam bukunya yang berjudul “The Innovator’s Dilemma”. 

Apabila dikaitkan dengan bisnis dan teknologi digital di era sekarang ini, maka: Arti dari Disrupsi Digital dan Teknologi adalah suatu efek yang mengubah hal-hal mendasar (fundamental) mengenai pandangan serta perilaku masyarakat terhadap pasar, industri, budaya, dan berbagai proses di dalamnya yang disebabkan oleh inovasi dan perkembangan teknologi digital yang semakin maju.

Hal ini tentu merupakan tantangan yang cukup berat pada perusahaan-perusahaan karena harus melakukan inovasi terus menerus untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.

Dampak Disrupsi

 Era disrupsi ini tentu memiliki dampak yang signifikan. Seperti misalnya perubahan teknologi ke arah yang semakin canggih yang membawa kemudahan-kemudahan baru bagi masyarakat dalam menjalankan bisnisnya. Hal tersebut tentu juga memaksa perusahaan-perusahaan yang telah mapan harus bisa beradaptasi terhadap perkembangan zaman.

Di dalam bukunya, Christensen juga memperkenalkan istilah Disruptive Innovation, yaitu suatu perkembangan baru karena adanya inovasi yang mengubah bagaimana cara, struktur, serta fungsi bisnis dan industri. Oleh karenanya diperlukan strategi yang terkait dengan langkah-langkah perusahaan yang bersangkutan dalam menghadapi persaingan.

Dampak dari inovasi tersebut adalah seperti terciptanya pasar baru, mengganggu eksistensi pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan berbagai hal terdahulu dengan sistem yang lebih sempurna.

Contoh Disrupsi Digital Teknologi

Di Indonesia, disrupsi digital teknologi yang mengakibatkan revolusi industri memanglah nyata dan telah hadir di berbagai macam sektor, berikut 5 contoh disrupsi digital teknologi dari revolusi industri yang terjadi di Indonesia:

1. Disrupsi Teknologi Digital di Bidang Kesehatan berkat hadirnya teknologi, sekarang orang dapat dengan mudah membuat janji dengan dokter. Sudah banyak aplikasi konsultasi virtual bersama dokter yang dapat digunakan untuk langsung membuat janji temu dalam satu kali klik. Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi secara online dan mendapatkan resep obat dengan mudah sesuai anjuran, lalu resep tersebut bisa juga ditebus tanpa perlu datang ke apotek.

2. Disrupsi Teknologi Digital di Bidang Keuangan (Finance) Sekarang Anda bisa membuka akun rekening baru di mana saja tanpa melihat alamat domisili. Proses verifikasi dilakukan melalui video call dan rekening yang didapatkan pun tidak jauh berbeda dengan rekening biasa.  Fitur setor dan tarik tunai bisa dilakukan seperti biasa melalui mesin ATM atau di Authorized Merchant yang ditunjuk oleh bank. Selain itu, pengajuan kredit juga sudah bisa dilakukan secara online, sehingga jangkauan penyaluran kredit ke masyarakat akan jauh lebih luas.

3. Disrupsi Teknologi Digital pada Customer Service (Layanan Pelanggan) Sejak munculnya teknologi chatbot, baik pelanggan maupun perusahaan bisa saling berkomunikasi dengan lebih efektif. Beberapa pertanyaan bisa dijawab secara otomatis oleh bot, dan tim Customer Service hanya perlu menangani pertanyaan yang memang tidak bisa diselesaikan dengan mudah. Pelanggan juga bisa bertanya 24 jam, sebab bot tidak perlu beristirahat dan tetap bisa menjawab dengan kecepatan dan ketepatan yang sama.

4. Disrupsi Teknologi Digital di Bidang Pendidikan: Sekarang sudah tersedia berbagai aplikasi pelatihan online, yang bahkan digunakan juga oleh pemerintah Indonesia dalam pemerataan pendidikan. Anda bisa mendapatkan dan mengikuti pelatihan yang dibutuhkan kapanpun dan dimanapun. Proses pendaftarannya juga mudah, karena cukup mengisi form yang disediakan oleh aplikasi.

5. Disrupsi Teknologi Digital di Bidang Retail platform toko online dan e-commerce juga membantu menjangkau pelanggan seluruh Indonesia dan meningkatkan permintaan akan layanan jasa ekspedisi. Tentu saja ini juga bisa menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Harvard Business Review, fakta tersebut memang benar adanya. Dikarenakan tren digital tersebut, kini kita telah berada di era disrupsi yang baru.

Era Disrupsi adalah era di mana perubahan-perubahan yang terjadi disebabkan karena adanya disrupsi sehingga mengubah sistem dan tatanan kehidupan masyarakat secara luas.  Disrupsi digital teknologi di dunia bisnis dan industri itu nyata. Pada kenyataannya inovasi dan disrupsi telah hadir sejak satu dekade terakhir. Dan kita juga tidak boleh lengah atas kejahatan-kejahatan teknologi yang pasti juga akan muncul bersamaan. Siap ataupun tidak, semua pasti akan menghadapi dan harus beradaptasi terhadap fenomena ini. [S21]