Koran Sulindo – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencopot Elia Massa Manik dari jabatan direktur utama PT Pertamina. Keputusan itu didasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Pertamina (Persero) hari ini.
“Semua proses dilakukan bersama dan mendapatkan masukan Dewan Komisaris,” kata Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, di Jakarta, Jumat (20/4/2018), seperti dikutip antaranews.com.
Alasan pencopotan adalah rangkaian keseluruhan dari tahapan, setelah pembentukan holding, untuk memperkuat dan mempercepat implentasi holding.
Alasan kedua karena Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina serta jajaran lainnya juga diganti.
Ketiga, Dewan Komisaris Pertamina menilai Pertamina harus segera melakukan kajian dampak dari perubahan biaya dan kenaikan harga yang terakhir, sekaligus dikaitkan dengan kenaikan harga minyak mentah yang memengaruhi biaya Pertamina.
“Setelah SK 39 ada tiga direktur yang masih kosong, tapi struktur direktur sudah diatur. Tapi pengisian dan penilaian terhadap masing-masing direktur belum dilakukan,” kata Fajar.
Bencana tumpahnya minyak di Teluk Balikpapan karena pipa yang patah ditabrak kapal juga menjadi salah satu pertimbangan pencopotan.
Untuk sementara Pertamina dipimpin Plt Direktur Utama Nicke Widyawati, karena Nicke adalah ketua implementasi holding migas.
Hasil RUPS LB Pertamina juga memilih direksi baru Pertamina. Mereka adalah Plt Direktur Utama sekaligus Direktur SDM Nicke Widyawati, Direktur Pengolahan Budi Santoso Syarif, Direktur Keuangan Arief Budiman, Direktur Pemasaran Korporasi Basuki Trikora Putra, Direktur Pemasaran Retail Masud Hamid, Direktur Manajemen aset M. Haryo Junianto, Direktur MPP: Heru Setiawan dan Direktur infrastruktur Gandhi Sriwidjojo. [DAS]