Koran Sulindo – Dirut baru Pertamina, Elia Massa Manik, mengatakan akan fokus meningkatkan komunikasi dan transparansi di Pertamina, termasuk antara para direktur dan berbagai divisi yang berbeda. Ia juga berjanji akan melakukan perubahan nyata dalam 100 hari ke depan.
Manajemen dinilainya harus di-review secara konstan untuk menjaga akuntabilitas keuntungan dan pengeluaran.
“Saya ingin semuanya terbuka. Jika misal ada masalah di divisi pengolahan, itu adalah tanggung jawab semua direktur. Maka semua direktur harus tahu masalahnya,” kata Elia, seperti dikutip reuters.com.
Elia juga akan mendorong Pertamina meningkatkan kecepatan untuk mendukung tujuan kemerdekaan energi.
“Cadangan minyak kita terus-menerus menurun. Ini tantangan,” katanya.
Keuntungan Pertamina pada 2016 naik 122 persen, menjadi 3,15 miliar dolar AS. Tahun ini capital expenditure Pertamina ditargetkan antara 5 miliar dolar AS hingga 6 miliar dolar AS.
Konflik
Elia menggantikan Yenni Andayani, Direktur Energi Baru dan Terbarukan yang menjadi Penjabat sementara Diru Pertamina 1 bulan terakhir. Yenni mengisi jabatan itu setelah Dirut dan Wadirut Pertamina dipecat Menteri BUMN awal Februari lalu.
Mantan Dirut Dwi Soetjipto, yang diangkat Presiden Joko Widodo pada Oktober 2014, mempunyai reputasi bersih dan berfikiran maju. Namun sejak Oktober 2016 Menteri BUMN mengangkat Ahmad Bambang menjadi Wadirut, kedua pucuk pimpinan itu tidak opernah terlihat akur.
Dengan alasan disfungsional manajemen itulah Menteri Rini memecat keduanya.
Tantangan awal Pertamina sejak pemerintahan Jokowi adalah penghapusan subsidi bahan bakar minyak pada 2015.
Sejak menjadi importir murni BBM pada tahun 2000-an, impor minyak Indonesia terus meroket untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, ditambah lagi terutama karena tak tersedia kilang pengolahan di dalam negeri yang memadai.
Belum lama ini Pertamina setuju bekerja sama dengan perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, untuk meningkatkan kilang minyak di Jawa Tengah. Kerja sama sebesar 6 miliar dolar AS itu akan meningkatkan kapasitas kilang itu menjadi 2,3 juta barrels per hari pada 2025.
Tugas berat Dirut baru adalah mencari investor untuk membangun kilang refinery buat Pertamina, di tengah harga minyak yang terus merosot dan para investor kehilangan minat pada bidang ini.
Rekam Jejak Elia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjuk Direktur Utama (Dirut) PT Perkebunan Negara (PTPN) III Elia Massa Manik sebagai Dirut PT Pertamina.
Penunjukan Elia Massa itu dituangkan dalam Salinan Keputusan, yang diserahkan kepada Elia, di lantai 7 Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan No 13 Jakarta Pusat, Kamis (16/3).
“Pemilihan Elia Massa Manik sebagai Dirut PT Pertamina didasari pada rekam jejak kinerja, kepemimpinan, pengalaman, dan kapabilitasnya,” kata siaran pers Kementerian BUMN, di Jakarta, Kamis (16/3).
Elia dianggap memenuhi kebutuhan PT Pertamina dalam menjaga soliditas sebagai perusahaan energi nasional dan menjaga kemandirian energi negara. Penunjukan Elia didasarkan pada kinerjanya selama menjabat sebagai Dirut PT Perkebunan Negara (PTPN) III Holding sejak 13 April 2016.
Dalam kurun waktu setahun itu Elia melakukan holding perkebunan dengan membenahi aspek operasional, finansial, teknologi, dan sumber daya manusia.
Hingga Februari 2017 PTPN III Holding memperoleh laba sebesar Rp193 miliar yang bersumber dari laba 8 PTPN. Holding itu juga sudah merestrukturisasi hutang PTPN Group sejumlah Rp9,9 triliun dari total hutang yang perlu direstukturisasi sejumlah Rp15 triliun di 8 PTPN.
Dalam kurun waktu tersebut, PTPN III Holding juga memperoleh dana perbankan dan menerbitkan Corporate Guarantee bagi anak perusahaan sebesar Rp5,3 triliun.
“Pembenahan yang dilakukan manajemen Holding Perkebunan Nusantara telah mengembalikan kepercayaan lembaga perbankan,” kata siaran pers itu.disebut
Elia sebelumnya menjabat Senior Executive Vice President Bank BNI. Pada Juli 2011-Mei 2014 ia menjabat Presiden and CEO PT Elnusa Tbk, dan. Saat itu ia disebut berhasil merestrukturisasi perusahaan jasa migas tersebut dari merugi hingga mampu mencetak laba dan meningkatkan kapitalisasi pasar.
Ia juga lama bekerja di Indofood Sukses Makmur dan Jababeka.
Menteri BUMN Rini Soemarno berharap penetapan direksi baru ini memperkokoh PT Pertamina dalam menjalankan peran strategisnya di sektor energi nasional.
“PT Pertamina dapat mencapai target kinerja yang telah dicanangkan dan program-program utamanya,” kata Rini. [DAS]