Diduga Alami Gangguan Jiwa, Wanita Ingin Bakar Balai Kota DKI

Halte Transjakarta terbakar, sumber : ayojakarta.com

Koran Sulindo – Seorang wanita mengancam akan membakar gedung-gedung yang berada di gedung Balai Kota Jakarta. Ancaman wanita itu pun terekam CCTV yang berada di gedung Balai Kota DKI Jakarta.

Kejadian itu pun ramai di media sosial pada Selasa (27/10) pukul 12.00 WIB. “Wanita itu menyelinap masuk melalui Blok G Balai Kota Jakarta, wanita itu biasa saat dilakukan pemeriksaan X-Ray, saat itu petugas hanya melihat botol mineral yang ada isinya, kami pikir itu adalah air mineral, kemudian dia naik ke lantai 12 tempat Biro Perekonomian,” kata Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin saat dihubungi, Rabu (28/10).

Setelah diperiksa tas yang dibawa wanita itu dengan alat deteksi metal, wanita itu pun langsung meminta ingin bertemu dengan Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan alasan mengecek surat. Namun mereka menganggap wanita tersebut tidak waras.

“Katanya mau mengecek surat. Kami menduga ibu ini juga tidak waras, karena suratnya juga surat aneh, bahasanya juga tidak beraturan,” ungkap Budi.

Pihaknya, diakui Budi, melihat bahasa itu kurang baik. (Struktur kalimatnya), lanjut Budi, tidak bagus. “Itu memang bahasa asal dan tidak jelas surat apa,” ujar Budi.

Bahkan, lanjut Budi, salah satu isi surat tersebut berisi permintaan uang pada Bank DKI Jakarta karena wanita itu memiliki uang di sana.

“Dia menyatakan mau minta duit ke Bank DKI karena dia punya uang di Bank DKI, terus karena dia mewakili Polsek-Polsek. Seperti itu, jadi ngaco. Terus dia bilang dia jadi pemimpinnya dan Rhoma Irama jadi wakilnya, bahasanya tidak jelas. Jadi bahasanya ngaco,” imbuh Budi.

Karena wanita tersebut tidak diizinkan untuk berjalan lebih jauh, akhirnya wanita itu pun memaksa dan berteriak-teriak, hingga akhirnya petugas harus meminta pertolongan dari pasukan bantuan operasional TNI-Polri.

“Akhirnya kita geledah tasnya, ternyata di tasnya itu ada bensin dan kayak karton. Akhirnya kami amankan lah bensinnya,” tutur Budi.

Setelah itu, Budi menyebut pihaknya akhirnya menghubungi pihak kepolisian terdekat dan langsung mengirimkan petugasnya setelah mendengar bahwa wanita itu mengancam melakukan pengrusakan aset pemerintah serta telah mencemarkan nama baik.

Meski menduga wanita tersebut mengidap gangguan jiwa, Budi mengaku mereka tetap berjaga-jaga dengan meminta kepolisian mengamankan wanita itu berikut barang buktinya.

Terkait kejadian teresebut hingga satu perempuan pembawa bahan berbahaya bisa lolos dari pemeriksaan, Budi mengaku, akan memperketat pemeriksaan pengunjung sesuai prosedur tetap (protap) yang ada seperti mengecek barang bawaan pengunjung memakai mesin sinar X (x-ray).

“Hanya memang kemarin karena kami lihat yang dibawa perempuan itu dalam botol 1,5 liter itu sebagai air mineral, maka kami menduga itu hanya sebatas air, namun ternyata bensin. Kemarin kami nggak periksa lagi tasnya, tapi ke depan kami akan periksa dalamnya,” ujar Budi. [WIS]