Dick Schoof Dilantik Menjadi Perdana Menteri Belanda Baru

Perdana Menteri Belanda Dick Schoof. (Foto: Patrick van Katwijk/REUTERS)

Mantan kepala intelijen Dick Schoof dilantik menjadi perdana menteri Belanda yang baru pada hari Selasa (2/7). Dia akan memimpin kabinet koalisi sayap kanan dalam misi menerapkan kebijakan imigrasi “yang paling ketat” di negara tersebut.

Schoof menggantikan Perdana Menteri (PM) Mark Rutte yang telah berkuasa selama 14 tahun. Pelantikan ini dilakukan beberapa bulan setelah pemimpin sayap kanan Geert Wilders meraih kemenangan pemilu yang mengejutkan Eropa dan dunia.

Dilansir kantor berita AFP, Selasa (2/7/2024), Wilders terpaksa mengesampingkan ambisinya menjadi perdana menteri demi menjaga jalannya perundingan koalisi yang sulit.

Beberapa mitra perundingan telah menganggap pernyataan anti-Muslim dan Euroskeptisnya terlalu ekstrem untuk memimpin negara tersebut. Sebaliknya, keempat mitra koalisi tersebut sepakat bahwa para pemimpin mereka tidak akan bertugas di pemerintahan, dan memilih Schoof, 67 tahun, yang sebelumnya memimpin Dinas Rahasia Belanda.

“Dia (Schoof) “akan melakukan banyak pekerjaan untuk mengendalikan konflik-konflik ideologis dan pribadi,” kata Sarah de Lange, profesor pluralisme politik di Universitas Amsterdam kepada AFP.

Schoof telah berjanji untuk menerapkan rencana koalisi dengan “tegas” tentang “kebijakan penerimaan suaka yang paling ketat dan paket paling komprehensif untuk mengendalikan migrasi”.

Perjanjian koalisi setebal 26 halaman bertajuk “Harapan, Keberanian dan Kebanggaan” itu juga menyerukan untuk mengkaji gagasan pemindahan kedutaan Belanda di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Schoof mengatakan ia ingin menjadi “perdana menteri bagi semua warga negara Belanda”. Dia menambahkan: “Saya tidak punya partai. Saya tidak melihat diri saya bersujud kepada Wilders”.

Sebagai kepala mata-mata, Schoof memainkan peran penting dalam situasi krisis. Dia telah memimpin penyelidikan Belanda atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH17 pada Juli 2014 di Ukraina yang dilanda perang.

Seluruh penumpang yang berjumlah 298 orang tewas – 196 di antaranya adalah warga Belanda dalam peristiwa itu. Pergeseran Belanda ke sayap kanan terjadi ketika partai-partai sayap kanan di beberapa negara Eropa mengalami peningkatan popularitas.

Di Prancis, partai sayap kanan National Rally (RN) yang dipimpin Marine Le Pen meraih kemenangan gemilang dalam putaran pertama pemilihan parlemen pada hari Minggu lalu.

Dengan pelantikan Dick Schoof sebagai perdana menteri, Belanda memasuki era baru di bawah kepemimpinan yang berfokus pada penerapan kebijakan imigrasi yang ketat dan komprehensif. Dukungan dari koalisi sayap kanan menunjukkan adanya pergeseran signifikan dalam lanskap politik negara tersebut. [UN]