Koran Sulindo – Pemilihan umum di Malayisa yang baru lalu telah menempatkan Tun Dr. Mahathir Mohamad, yang berusia hampir 93 tahun, pada kursi perdana menteri, menggantikan Najib Razak. Banyak warga menilai, Najib adalah pemimpin yang korup. Penilaian ini bahkan datang dari putri angkatnya dan suaminya, yang dinyatakan pada media sosial di Internet.
Di media sosial pula kemudian beredar video pendek, yang memperlihatkan istri Najib, Rosmah Mansor, menaiki tangga pesawat terbang. Ada yang mengatakan dalam video itu, Rosmah membawa 11 kopor dan akan melarikan diri.
Hari Sabtu pagi tadi (12/5), kurang-lebih pukul 6.25 WIB, Najib Razak berkata, dia akan berlibur bersama keluarganya ke Indonesia. Ini diungkapkan sejumlah media di Malaysia dan juga akun Facebook Najib.
“Saya dan keluarga akan berlibur mulai hari ini untuk beristirahat setelah berakhirnya Pilihan Raya Umum ke-14. Dalam tempoh ini saya akan mengambil keputusan mengenai kedudukan saya sebagai Presiden UMNO dan Ketua Barisan Nasional, karena kemerosotan dukungan rakyat kepada Barisan Nasional pada PRU ke-14,” tulis Najib di kolom status Facebook-nya.
Najib dan keluarga rencananya akan terbang melalui Bandara Subang di Selangor, menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pesawat yang akan ditumpangi adalah pesawat jet pribadi Legacy 650 milik salah satu perusahaan di Indonesia.
Namun, Pemerintah Kerajaan Malaysia rupanya tak memperkenankan Najib dan keluarganya pergi ke luar negeri. Jawatan keimigrasian negara itu kemudian mengeluarkan surat perintah pencegahan dan penangkalan terhadap Najib dan keluarga, yang diunggah juga lewat akun Facebook institusi tersebut. Padahal, sebelumnya, Kepala Jabatan Imigrasi Malaysia Dato Mustafar bin Haji Ali masih menyampaikan bahwa Najib Razak tidak dicekal.
Najib sendiri kemudian menginformasikan soal pencekalan dirinya dan keluarganya itu lewat akun Twitter-nya, @NajibRazak, pada Sabtu siang. “Saya telah dimaklumkan bahawa Jabatan Imigresen Malaysia tidak membenarkan saya dan keluarga ke luar negara. Saya menghormati arahan tersebut dan akan bersama keluarga dalam negara,” cuit Najib.
Najib memang diduga terlibat dalam skandal korupsi besar-besaran, 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Skandal ini diperkirakan merugikan keuangan negara sebesar US$ 4,5 miliar.
Beberapa orang telah ditangkap terkait kasus ini. Juga sejumlah bank ditutup dan penyitaan aset di seluruh dunia, yang bernilai jutaan dolar Amerika Serikat. Skandal inilah yang diinilai oleh banyak pengamat sebagai faktor utama kekalahan koalisi Barisan Nasional yang dipimpin Najib dalam pemilihan umum Malaysia yang baru lalu. Padahl, Barisan Nasional telah berkuasa di Malaysia sejak 60 tahun lalu. [RAF]