Jakarta – Demo di depan Gedung DPR masih berlanjut. Kali ini Aliansi Perempuan Indonesia (API) menggelar aksi protes bertajuk Perempuan Melawan Kekerasan Negara.
Dalam tuntutannya para peserta aksi meminta agar Pemerintah segera menghentikan segala macam pemborosan uang rakyat yang tidak digunakan untuk kepentingan rakyat.
Dari poster yang mereka bawa terlihat, mereka juga menuntut regulasi mengenai buruh migran yang kerap mendapat perlakuan yang tidak semestinya.
”Regulasi migrasi yang dibuat DPR tidak melindungi perempuan buruh migran dari eksploitasi dan kekerasan,” tulis salah satu poster yang dibawa massa aksi pada Rabu (3/9).
Dari pantauan di lapangan peserta aksi demo berjumlah ratusan orang yang kebanyakan diikuti para Ibu-ibu. Pihak API mengatakan massa yang mengikuti aksi pada hari ini berkisar 500 peserta.
”Kurang lebih 500an,” Kata Nabila dari Emancipate Indonesia bagian dari Aliansi Perempuan Indonesia saat dihubungi.
Peserta aksi memakai setelan merah muda dan hitam. Terlihat juga spanduk bertuliskan “protes adalah hak,” yang mereka tempelkan didepan gerbang pintu masuk gedung DPR yang saat ini terhalangi pembatas beton.
Pihak API menegaskan, aksi hari ini bukan aksi terahir, tetapi API akan terus menggelar aksi tersebut apabila tuntutan mereka belum dituruti pihak pemerintah.
”Pastinya aksi hari ini bukan satu-satunya aksi yang akan kami lakukan kalau tuntutan kami belum juga di dengar,” ucap Nabila.
Nabila juga menginformasikan mengenai aksi yang akan dilakukan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) pada Kamis esok di depan Gedung DPR.
”besok juga akan ada aksi dari GEBRAK atau Gerakan Buruh Bersama Rakyat,” ungkap Nabila. [KS]
Demo Perempuan di DPR, Tuntut Pemerintah Lindungi Hak-Hak Buruh Migran
Poster salah satu Pendemo dari Aliansi Perempuan Indonesia. (Foto: Sulindo/Iqyanut Taufik)