Koran Sulindo – Delegasi Council of Asian Liberals and Democrats (CALD) memuji PDI Perjuangan sebagai partai politik yang berhasil membangun dirinya dan menyasar kalangan milenial.
Sekretaris Jenderal Perjuangan Hasto Kristiyanto menerima delegasi CALD didampingi pengurus DPP, antara lain Putra Nababan dan Hanjaya Setiawan.sejumlah tokoh muda partai itu.
Sementara delegasi CALD dipimpin oleh Sekjen CALD Khun Kiat Sittheeamon. Delegasi itu berjumlah lebih dari 25 orang, termasuk Daniel Shum dan Ted Hui Chih-Fung, anggota Parlemen Hongkong termuda.
Hasto menjelaskan, Soekarno sebagai pendiri bangsa sudah sejak awal membangun visi soal pentingnya anak muda sebagai kekuatan bangsa. Bung Karno menyatakan: “seribu orang tua hanya bisa bermimpi, namun seorang anak muda bisa mengubah dunia”.
Hasto menuturkan, PDI Perjuangan selalu konsisten mempersiapkan kader muda di partai sekaligus membangun anak muda Indonesia menjadi kekuatan potensial negara.
“Ibu Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan selalu konsisten mendorong orang-orang muda untuk menjadi calon pemimpin, baik dalam menjalankan tugas partai, maupun untuk negara,” kata Hasto.
Dalam konteks kemasyarakatan, kata Hasto, berbagai survei belakangan menunjukkan PDI Perjuangan adalah parpol yang paling disukai di kalangan milenial. PDIP mendapat 23,9 persen suara, sementara parpol yang di urutan kedua memperoleh 11,2 persen suara.
Hasto melanjutkan, cara melakukan itu bahwa melalui pendekatan yang sesuai dengan karakter milenial adalah inovasi dan kreativitas. Kebanyakan tak mau beraktivitas dengan gaya lama. Karena itulah PDI Perjuangan mewujudkannya lewat membangun lingkungan yang progresif inovatif.
“Progresif inovatif itu adalah karakter utama PDIP. Kami selalu berinovasi untuk memastikan partai kami bisa beradaptasi dengan tantangan baru,” terang Hasto.
Secara keorganisasian, kata Hasto, PDI Perjuangan diganjar sertifikasi IS0 9001. Tak hanya itu, PDI Perjuangan juga membangun sistem organisasi digital. Wujudnya dari penerimaan kader secara digital, psikotes digital, metode pembayaran digital, hingga membangun big data kader, simpatisan, hingga jejaring influencer.
Selain itu dengan kekuatan kader-kader muda partai yang berhasil menjadi pemimpin nasional maupun daerah. Sosok seperti Jokowi, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, dan lain-lain.
“Kami percaya, kepemimpinan muda yang kami bangun di partai, dan menjadi pemimpin nasional maupun daerah ini, berkontribusi banyak bagi popularitas PDI Perjuangan di kalangan milenial. Anak-anak milenial ini suka gaya PDI Perjuangan yang inovatif dan kreatif,” kata Hasto lagi.
Saat sesi dialog dan tanya jawab, semua delegasi CALD yang berbicara menyampaikan pujiannya kepada demokrasi di Indonesia dan PDI Perjuangan yang berhasil menjadi simbol demokrasi di Indonesia.
Sekretaris Jenderal CALD, Khun Kiat Sittheeamon pun menyampaikan pujiannya secara terbuka kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto atas kemampuan membangun partai berlambang moncong putih itu sebagai partai modern.
“PDI Perjuangani memang partai tertua. Tapi tampaknya, bagi saya, anda membangun partai ini untuk kaum milenial. Saya berani katakan, jika anda ingin melihat bagaimana manajemen parpol yang bagus, datanglah kemari, ke PDI Perjuangan,” kata Khun.
Sebagai tokoh partai politik di Thailand, Mr. Khun menyatakan dirinya paham benar bagaimana sulitnya menjalankan manajemen partai politik. Kiat mengaku jika melihat PDI Perjuangan sangat impresif.
“Kami mengucapkan selamat kepada PDI Perjuangan karena telah melakukan pekerjaan fantastis ini. Bagi saya, PDI Perjuangan adalah contoh progresif dan inovatifnya partai politik. Kami yakin PDI Perjuangan sebagai parpol paling modern di Indonesia saat ini,” ujar Khun.
Khun sendiri mengaku akan membawa hasil pembelajarannya dari kunjungan twrsebut, untuk diimplementasikan di parpolnya sendiri.
“Saya kagum dengan cara-cara anda membangun ideologi dan kedekatan. Lewat lagu dan budaya. Saya akan kembali dan menggunakan lagu untuk membangun ikatan ideologi di antara kami,” kata Mr.Khun.
Setelah kunjungan ke PDI Perjuangan, delegasi CALD akan melanjutkan perjalanan ke Jawa Tengah. Usai pertemuan, Hasto dan jajarannya menjamu para delegasi untuk makan bersama. Bermenu soto dan nasi liwet, Hasto pun menjelaskan makanan khas Indonesia itu.
“Dalam upaya membangun tatanan dunia baru, PDI Perjuangan tidak hanya membangun dialog dengan seluruh Partai di dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Kami selalu menerima baik mereka yang datang ke kantor PDI Perjuangan,” imbuh Hasto.
CALD adalah jaringan partai politik di Asia yang bersama-sama membangun forum bersama untuk berdiskusi dan bertukar pikiran secara dinamis demi memajukan demokrasi, HAM, dan supremasi hukum.
CALD terbentuk tahun 1993, beranggotakan partai politik, diantaranya dari Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Filipina, Sri Langka, Singapura, Malaysia, dan Indonesia. [CHA/TGU]