Daun kelor, atau yang dikenal dengan nama Moringa oleifera, sering kali menjadi bahan pembicaraan terkait dengan berbagai hal mistis. Sebagian masyarakat meyakini bahwa daun ini memiliki kemampuan mistis untuk melunturkan susuk dan mengusir setan.

Namun, terlepas dari keyakinan tersebut, secara ilmiah daun kelor memiliki segudang manfaat yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Kelahiran daun kelor berasal dari India, tetapi sekarang tanaman ini juga ditemukan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Daun kecil berwarna hijau ini mengandung protein, vitamin, dan mineral yang sangat berharga, membuatnya menjadi senjata ampuh dalam melawan kekurangan gizi.

Menurut laporan dari Webmd, kelor merupakan sumber makanan penting di beberapa wilayah di dunia. Tanaman ini tumbuh dengan mudah dan mampu mempertahankan nilai gizinya saat dikeringkan.

Kandungan antioksidan dalam kelor membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, daun kelor juga memiliki sifat antiinflamasi yang membantu mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit.

Meskipun memiliki beragam manfaat yang terbukti secara ilmiah, penggunaan daun kelor dalam pengobatan tradisional masih sering kali belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Namun, beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi daun kelor dapat memberikan manfaat bagi penderita asma. Konsumsi 3 gram daun kelor dua kali sehari selama 3 minggu telah terbukti dapat mengurangi keparahan gejala asma dan meningkatkan fungsi paru-paru pada orang dewasa dengan asma ringan hingga sedang.

Dengan demikian, daun kelor tidak hanya menjadi bahan pembicaraan dalam konteks mistis, tetapi juga memiliki manfaat yang nyata dalam bidang kesehatan.

Seiring dengan penelitian yang terus dilakukan, diharapkan manfaat dari daun kelor ini dapat semakin dikenal dan dimanfaatkan secara lebih luas oleh masyarakat. [UN]