Koran Sulindo – Dubes Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge, harus menyerahkan jabatan dan tugas-tugasnya kepada Damarjiwo Datu. Sebagai Dubes, Damar lantas mengumpulkan staf kedubes Denmark di Indonesia untuk diajak rapat.
Tak hanya itu, Dubes Denmark untuk RI, Damar, yang juga masih tercatat sebàgai mahasiswa Departemen Hubungan Internasional (HI) FISIPOL Universitas Gadjah Mada, juga mengunjungi terowongan bawah tanah rel MRT, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia dan mantan Presiden RI BJ Habibie, serta berkunjung ke salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi taitu PT. Adaro Energi.
“Saya melakukan beberapa pertemuan dengan Menlu, Ibu Retno Marsudi, dan beberapa pihak lain untuk mendiskusikan tentang kerja sama Denmark-Indonesia dalam berbagai aspek,” ujar Datu ketika berbincang-bincang dengan para wartawan di kampus UGM, Jum’at (3/2).
Memang tak seterusnya Datu menjabat Duta Besar Denmark untuk Indonesia. Ia hanya menjalankan tugas sebagai dubes selama 1 hari. Dan ini pun sesungguhnya hanyalah karena Datu memenangkan kompetisi ‘Program Ambassador 1 Day’ (A1D). Program ini merupakan kompetisi bergengsi bagi mahasiswa Indonesia yang diselenggarakan Kedutaan Besar Denmark di Jakarta dengan The Habibie Center yang ditujukan untuk mempererat hubungan Denmark dan Indonesia.
Datu memenangi setelah melalui serangkaian seleksi ketat yang diikuti tidak kurang dari 360 peserta. Dua tahapan seleksi yang harus dilalui yakni membuat esai “renewable energy” dan tes wawancara. Dia mengajukan esai tentang strategi kerja sama bidang pengembangan energi terbarukan.
“Kaget saja saya bisa menang. Pastinya sangat senang bisa terpilih dalam program A1D ini,” kata Datu (19). Menurut Datu, program A1D sekarang ini berbeda dengan tahun-tahun lalu. Biasanya pemenang A1D akan menjalankan tugas selayaknya Dubes Denmark untuk Indonesia selama sehari, namun, dalam program tahun ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada 31 Januari hingga 1 Februari 2017.
Memenangi program A1D ini Datu menjadi tertarik dalam dunia diplomatik. Ia mengaku awalnya tak tertarik menekuni dunia diplomat.
Dia pun memantapkan hati untuk bisa menjadi diplomat nantinya. “Awalnya tidak terpikir menekuni dunia diplomatik, tapi sekarang pengen jadi diplomat,” ujarnya.
Tak hanya berperan menjadi dubes saja, Datu juga berkesempatan melakukan study trip ke Denmark pada akhir Februari hingga pertengahan Maret mendatang. Selama kegiatan itu, Datu akan bertemu dengan pejabat teras Kementrian Luar Negeri Denmark, Kedutaan Besar RI di Denmark, serta perusahaan-perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang energi di Denmark. [YUK]