Pahala Mansury/Nikkei-Akira Kodaka

Koran Sulindo – Pahala N Mansury resmi ditunjuk menjadi Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) hari ini. Pahala dicopot sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Rabu (12/9/2018) kemarin dan digantikan oleh I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra. Namun walau posisinya turun, gaji Pahala ternyata malah naik berlipat.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, mengatakan gaji di Pertamina lebih besar dibandingkan di Garuda Indonesia.

“Jauh, kalau soal gaji jauh, bisa hampir dua kali lipat, jangan tanya deh soal gaji,” kata Fajar, di Jakarta, Kamis (13/9/2018), seperti dikutip finance.detik.com.

Menurut Fajar, ukuran gaji direksi BUMN diukur dari aset, penjualan (sales) hingga kerumitan perusahaan.

“Pertamina setahun Rp 300 triliun revenuenya, salesnya, aktiva aset nomor 4. Mereka kan merasa nomor satu kan karyawan Pertamina, nggak, aset terbesar BRI, nomor dua Mandiri, nomor tiga PLN, nomor empat baru Pertamina. Tapi kalau sales penjualan nomor 1,” katanya.

Ditunjuknya Pahala sebagai Direktur Keuangan Pertamina bukan berarti Pahala turun kelas dari yang sebelumnya Direktur Utama di Garuda Indonesia.

“Yang kaya gitu banyak nggak di BUMN? Banyak. So what?” kata Fajar.

Hari ini Pahala resmi menggantikan Arief Budiman yang sebelumnya duduk di kursi Direktur Keuangan Pertamina sejak 2014. Arief hari ini juga dilantik menjadi Direktur Utama PT Danareksa (Persero).

Keputusan pergantian Direktur Utama tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danareksa Nomor SK – 241/MBU/09/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danareksa tertanggal 13 September 2018.

Arief Budiman menggantikan posisi Heru D. Adhiningrat, yang telah menjabat sebagai Direktur Utama PT Danareksa (Persero) selama 9 tahun.

Sementara itu pengangkatan Pahala sebagai Direktur Keuangan Pertamina langsung diperbarui di laman perseroan. Nama Pahala tertulis di profil direksi.

Selain itu, Ignatius Tallulembang juga ditetapkan sebagai Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina.

Keputusan tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-242/MBU/09/2018, tertanggal 13 September 2018, tentang Pemberhentian, Pengalihan Penugasan dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina. RUPSLB ini juga memberhentikan dengan hormat Gigih Prakoso dan Arief Budiman.

“Perputaran Direksi ini merupakan penyegaran dalam rangka penguatan BUMN. Kami melihat ini sesuai kebutuhan serta kemampuan dari individu sendiri. Sehingga, alasan pergantian antar jajaran direktur di perusahaan BUMN lebih pada kebutuhan dalam menghadapi tantangan terhadap BUMN ke depannya,” kata Fajar, di Jakarta, Kamis (13/9/2018), melalui rilis media.

RUPSLB Pertamina itu juga mengalihkan penugasan Heru Setiawan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Megaproyek Petrokimia dan Pengolahan menjadi Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko, menggantikan Gigih Prakoso yang saat ini telah menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

Pencopotan Pahala

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mengatakan pertimbangannya untuk mengganti Direktur Utama di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tidak terlepas dari faktor keahlian masing-masing individu.

“Ada rotasi itu biasa. Kami lihat expertise masing-masing. Ada tempat yang butuh keahlian misalnya di tempat A butuh yang ahli B, dasar pertimbangannya itu, tidak terlepas juga dari kinerja operasional yang kami lihat selama satu tahun,” kata Rini, di Jakarta, Rabu (12/9/2018), seperti dikutip cnbcindonesia.com.

Perombakan direksi juga melihat tantangan ke depan.

“Di Garuda Indonesia kami butuhkan expertise yang bagaimana itu kami lihat. Jadi, semua kami analisis secara total, tujuannya untuk meningkatkan kinerja BUMN, kerja lebih erat antara dewan komisaris dan direksi,” kata Rini. [DAS]