Penyakit akibat terinfeksi Covid-19 varian Omicron lebih ringan menurut data yang dikemukakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meski memiliki efek lebih ringan, Omicron dinilai lebih menular dibanding varian lain dan dapat menginfeksi ulang.
“Data yang muncul dari Afrika Selatan menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron,” papar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (09/12). Tedros juga menambahkan beberapa bukti bahwa varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta.
Namun menurutnya butuh lebih banyak data sebelum menarik kesimpulan tegas, dan meminta seluruh negara meningkatkan pengawasan untuk membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana perilaku Omicron.
Selain itu Tedros memperingatkan agar tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap virus tersebut. “Kepuasan apa pun sekarang akan menelan korban jiwa,” katanya.
Mengenai data yang dikemukakan Tedros, Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan menjelaskan bahwa data menunjukkan varian tersebut mentransmisikan secara efisien, dan mungkin lebih efisien mentransmisikan bahkan daripada varian Delta.
Ryan meminta kewaspadaan semua pihak, temuan yang ada bukan berarti varian Omicron bisa di hentikan penyebarannya.
“Kita harus menggandakan upaya kita untuk memutus rantai penularan itu untuk melindungi diri kita sendiri demi melindungi orang lain,” terang Ryan.
Sebelumnya WHO menginformasikan bahwa varian Omicron ini telah dilaporkan di 57 negara hingga awal Desember. WHO juga mengkhawatirkan cepatnya penyebaran varian Omicron dapat mendorong peningkatan angka rawat inap di fasilitas kesehatan.
[DES]