Pada 20 November 1945, sebuah sidang diadakan di hadapan Pengadilan Militer Internasional (IMT) di Istana Keadilan, Nuremberg, Jerman. Sidang ini bertujuan mengadili 24 pemimpin Jerman yang masih hidup atas berbagai kejahatan Nazi, termasuk Holocaust. Karena pemilihan lokasinya, peristiwa ini dinamakan Pengadilan Nuremberg.
Melansir dari The National WW2 Museum, masing-masing dari empat negara Sekutu utama, yaitu Amerika Serikat, Britania Raya, Uni Soviet, dan Prancis menyediakan seorang hakim dan tim penuntut. Yurisdiksi Pengadilan tersebut mencakup kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Berikut adalah daftar 24 terdakwa yang menjalani Pengadilan Nuremberg.
1. Martin Bormann
Martin Bormann adalah Sekretaris Hitler pada 1943. Dia juga pernah menjadi kepala pers Nazi di Thuringia, komando tinggi SA (Sturmabteilung), dan kepala staf Rudolf Hess.
Bormann bertanggung jawab atas penerapan kebijakan dalam negeri Nazi, seperti pembunuhan orang Yahudi dan Slav, Program Eutanasia, penjarahan karya seni, dan perluasan program kerja paksa. Dia juga menandatangani serangkaian dekrit yang memerintahkan deportasi orang Yahudi ke wilayah timur.
Bormann menghilang tak lama setelah kematian Hitler, dan diduga telah meninggal atau bersembunyi. Dia diadili secara in absentia (tanpa kehadiran) di Nuremberg pada 1 Oktober 1945 dan dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Militer Internasional di Nuremberg. Pihak berwenang Jerman Barat secara resmi menyatakan dia meninggal pada tahun 1973 setelah jasadnya ditemukan dan teridentifikasi secara positif.
2. Karl Dönitz
Laksamana Karl Dönitz adalah perwira angkatan laut dan seorang Nazi yang taat. Tidak seperti para pemimpin terkemuka lainnya dari Reich Ketiga, dia naik pangkat melalui jajaran militer, bukan partai Nazi. Sebagai komandan kapal selam Jerman di masa perang, Dönitz telah menenggelamkan lebih dari 3.500 kapal sekutu dalam Pertempuran Atlantik. Dia juga memulai program indoktrinasi Nazi bagi para pelaut Jerman.
Saat tentara Rusia hampir tiba di Fürhrerbunker, Hitler mendiktekan surat wasiat terakhirnya pada tanggal 29 April. Dalam dokumen ini tertulis bahwa Dönitz akan menjadi kepala negara, panglima angkatan bersenjata Jerman, dan Reichspräsident setelah kematian Hitler. Tidak lama setelah Hitler bunuh diri, Dönitz diangkat menjadi pemimpin tunggal Reich yang sedang runtuh.
Dönitz dinyatakan bersalah atas dua dakwaan, yaitu kejahatan terhadap perdamaian dan kejahatan perang. Pada tahun 1946, Pengadilan Nuremberg menjatuhinya 10 tahun penjara. Dia dibebaskan dari penjara pada tahun 1956 dan melanjutkan hidupnya dengan dana pensiun pemerintah. Dia meninggal karena serangan jantung pada Malam Natal tahun 1980.
3. Hans Frank
Hans Frank adalah salah satu pendukung awal Partai Nazi dan menjadi penasihat hukum pribadi Adolf Hitler. Setelah Nazi berkuasa tahun 1933, Frank diangkat ke berbagai jabatan penting, termasuk presiden Reichstag dan menteri kehakiman dalam pemerintahan Nazi.
Setelah invasi Jerman ke Polandia pada tahun 1939, Frank diangkat menjadi gubernur jenderal dan menjadi kepala tertinggi pemerintahan sipil di Polandia yang diduduki. Dia lalu memerintahkan eksekusi ratusan ribu orang Polandia, penyitaan besar-besaran atas properti Polandia, perbudakan ratusan ribu pekerja Polandia yang dikirim ke Jerman, dan penggembalaan sebagian besar orang Yahudi Polandia ke ghetto sebagai langkah awal pemusnahan mereka.
Pengadilan Nuremberg menyatakan Frank bersalah atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, lalu dijatuhi hukuman mati. Dia dieksekusi pada tanggal 16 Oktober 1946.
4. Wilhelm Frick
Wilhelm Frick adalah pemimpin parlemen lama Partai Sosialis Nasional Jerman dan menteri dalam negeri Adolf Hitler. Dia memainkan peran utama dalam merancang dan melaksanakan tindakan anti-Semit Nazi.
Frick pernah berpartisipasi dalam Kudeta Beer Hall (Beer Hall Putsch) pada November 1923 tetapi berhasil menghindari hukuman penjara. Sebagai menteri dalam negeri nasional Hitler, Frick merancang dan meloloskan Hukum Nuremberg pada September 1935, yang melarang pernikahan antara orang Yahudi dan ras Arya. Pengadilan Nuremberg menjatuhinya hukuman eksekusi atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
5. Hans Fritzsche
Hans Fritzsche adalah kepala divisi radio dari kementerian propaganda Jerman. Sepanjang hubungannya dengan kementerian propaganda, Fritzsche berada di bawah Goebbels dan tidak terlibat dalam perumusan kebijakan. Namun dari waktu ke waktu, dia mengarahkan pers untuk menyajikan kepada masyarakat tema-tema tertentu, seperti prinsip kepemimpinan, masalah Yahudi, masalah ruang hidup (Lebensraum), atau ide-ide standar Nazi lainnya.
Jaksa penuntut menyatakan bahwa Fritzsche menghasut dan mendorong kejahatan perang, serta dengan sengaja memalsukan berita untuk membangkitkan amarah rakyat Jerman sehingga menyebabkan mereka melakukan kekejaman. Namun kemudian bukti menunjukkan bahwa siaran-siarannya tidak menyerukan penganiayaan atau pemusnahan orang-orang Yahudi, melainkan hanya bertujuan membangkitkan sentimen publik guna mendukung Hitler dan upaya perang Jerman.
Pengadilan Nuremberg mendakwa Fritzsche atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia dibebaskan tetapi kemudian dijatuhi hukuman delapan tahun penjara. Dia kembali bebas pada tahun 1950 dan meninggal tiga tahun kemudian karena kanker.
6. Walther Funk
Walther Funk adalah Menteri Ekonomi dan Presiden Reichsbank (bank nasional) di Jerman. Selama menjadi anggota Nazi, Funk diangkat menjadi staf pribadi Hitler sebagai penasihat ekonomi. Dia juga diangkat menjadi menteri ekonomi pada tahun 1938 tetapi beroperasi di bawah pengawasan Hermann Göring.
Funk berpartisipasi dalam pengusiran orang-orang Yahudi Jerman dari perekonomian dan memainkan peran utama dalam mendaur ulang properti, barang berharga, dan aset keuangan Yahudi yang disita ke dalam perekonomian perang Jerman.
Pengadilan Nuremberg menyatakan Funk bersalah atas kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia mendapat hukuman penjara seumur hidup, tapi dia dibebaskan pada tahun 1957 karena masalah kesehatan.
7. Hermann Göring
Hermann Göring adalah seorang pejabat Nazi berpangkat tertinggi. Sebagai pilot pesawat tempur yang berprestasi selama Perang Dunia I, Göring bergabung dengan partai Nazi pada tahun 1922. Ketika Nazi memenangkan 230 kursi dalam pemilihan umum Juli 1932, dia terpilih sebagai presiden Reichstag.
Göring terkenal karena telah men-Nazi-kan polisi Prusia, mendirikan Gestapo, mendirikan kamp konsentrasi, menjalankan Rencana Empat Tahun Hitler untuk Ekonomi Perang, dan memimpin penjarahan ekonomi terhadap orang-orang Yahudi di Jerman.
Pengadilan Nuremberg mendakwa Göring atas kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan konspirasi. Dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati, namun dia bunuh diri di sel penjaranya menjelang hari eksekusinya.
8. Rudolf Hess
Rudolf Hess adalah seorang ajudan pribadi Hitler dan wakil pemimpin partai Nazi hingga tahun 1941. Setelah berpartisipasi dalam Kudeta Beer Hall (Beer Hall Putsch) pada bulan November 1923, Hess melarikan diri ke Austria tetapi kembali secara sukarela ke penjara Landsberg. Di sana, dia mencatat dan mengedit banyak dikte Hitler untuk Mein Kampf. Pada tahun 1939, Hitler mengumumkan Hess sebagai orang kedua setelah Hermann Göring dalam garis suksesi.
Hess terlibat dalam pendistribusian perintah terkait kejahatan perang, mengusulkan undang-undang yang mendiskriminasi orang Yahudi dan Polandia, dan menandatangani dekrit yang memaksa kelompok-kelompok tertentu dari Polandia untuk menerima kewarganegaraan Jerman.
Pengadilan Nuremberg menyatakan Hess bersalah atas dakwaan konspirasi dan kejahatan terhadap perdamaian, lalu menjatuhinya hukuman penjara seumur hidup. Hess bunuh diri di penjara pada usia 93 tahun.
9. Alfred Jodl
Alfred Jodl adalah Kepala Staf Operasi Komando Tinggi Angkatan Bersenjata. Dia mengarahkan semua operasi militer dan berpartisipasi dalam perencanaan serta pemberian wewenang atas metode brutal yang digunakan Angkatan Bersenjata Jerman saat berperang.
Sebagai kepala staf operasi, Jodl juga telah menandatangani banyak perintah untuk menembak sandera Yahudi dan tindakan lain yang bertentangan dengan hukum internasional. Pengadilan Nuremberg menyatakan Jodl bersalah atas konspirasi, kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia dijatuhi hukuman mati dan digantung pada tanggal 16 Oktober 1946.
10. Ernst Kaltenbrunner
Ernst Kaltenbrunner adalah Kepala Kantor Keamanan Utama Reich (RSHA) dan Kepala Polisi Keamanan. Dalam jabatan keduanya, Kaltenbrunner mengendalikan Gestapo, Polisi Kriminal, dan Dinas Keamanan (SD).
Kaltenbrunner merupakan tokoh utama dalam penerapan “Solusi Akhir” pada tahun-tahun terakhir Perang Dunia 2. “Solusi Akhir” itu bertujuan untuk menghabisi 11 juta orang Yahudi, dan Nazi berhasil membunuh 6 juta orang Yahudi. Pada sebuah konferensi tahun 1942, Kaltenbrunner menyetujui gagasan Himmler bahwa kamar gas harus menjadi bentuk eksekusi dalam pembantaian orang Yahudi. Dia juga mengendalikan aparat administratif untuk melaksanakan pemusnahan orang Yahudi Eropa pada tahun 1943-1945.
Pengadilan Nuremberg mendakwa Kaltenbrunner bersalah atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia dijatuhi hukuman mati dan digantung pada tanggal 16 Oktober 1946.
11. Wilhelm Keitel
Wilhelm Keitel adalah Kepala Staf Komando Tinggi Angkatan Bersenjata Jerman, sekaligus salah satu letnan Hitler yang paling setia dan terpercaya. Dia membantu mengarahkan sebagian besar kampanye Perang Dunia II, serta memberi wewenang untuk mendukung dan melibatkan pasukan Jerman dalam pembunuhan orang-orang Yahudi Eropa.
Pengadilan Nuremberg menyatakan Keitel bersalah atas konspirasi, kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia digantung pada tanggal 16 Oktober 1946.
12. Gustav Krupp von Bohlen und Halbach
Gustav Krupp von Bohlen und Halbach adalah seorang industrialis terkemuka Jerman dan ketua Asosiasi Industri Reich. Jabatannya memberinya keuntungan ekonomi yang besar.
Krupp membantu membiayai “pemilu teroris” Nazi tahun 1933, mempererat cengkeraman kekuasaan Hitler, dan mengusir semua industrialis Yahudi. Perusahaannya juga ditawari fasilitas di Eropa Timur dan menerapkan kerja paksa secara Yahudi secara ekstensif selama perang.
Krupp dianggap terlalu sakit untuk diadili di Pengadilan Nuremberg dan di pengadilan berikutnya pada tahun 1947. Dia meninggal pada tahun 1950, setelah menjalani sisa hidupnya dalam kebebasan.
13. Robert Ley
Robert Ley adalah pendiri Deutsche Arbeitsfront (Front Buruh Jerman). Sebagai kepala DAF, Ley dikenal sebagai diktator buruh di Jerman, memfasilitasi militerisasi dan persiapan perang Jerman. Selama Perang Dunia II, Ley mengawasi mobilisasi tenaga kerja asing dan Jerman untuk pekerjaan perang.
Pengadilan Nuremberg mendakwa Ley atas tuduhan konspirasi, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Karena terobsesi menjadi martir, Ley bunuh diri di selnya sesaat sebelum persidangan dimulai.
14. Konstantin von Neurath
Konstantin von Neurath adalah Menteri Luar Negeri Jerman dan Pelindung Reich untuk Bohemia dan Moravia.
Pada bulan Agustus 1939, von Neurath mengeluarkan proklamasi yang menyatakan bahwa “tanggung jawab atas semua tindakan sabotase tidak hanya dibebankan kepada pelaku individu tetapi juga kepada seluruh penduduk Ceko”. Ketika perang meletus pada tanggal 1 September 1939, Polisi Keamanan di Bohemia dan Moravia menangkap sekitar 8.000 orang terkemuka Ceko. Banyak dari kelompok ini meninggal di kamp konsentrasi akibat penganiayaan.
Pengadilan Nuremberg menyatakan Von Neurath bersalah atas konspirasi, kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara, namun dibebaskan pada tahun 1954 karena kesehatannya memburuk setelah menjalani 8 tahun hukumannya.
15. Franz von Papen
Franz von Papen adalah mantan Kanselir Jerman, Duta Besar untuk Austria, dan Duta Besar untuk Turki. Sebagai Duta Besar untuk Austria, von Papen membuka jalan bagi Anschluss (aneksasi Austria oleh Nazi Jerman). Dia juga berusaha untuk membujuk Turki agar bergabung dengan Blok Poros dalam Perang Dunia 2, namun gagal.
Von Papen juga terlibat dalam demonstrasi politik Nazi, mendukung kegiatan propaganda Nazi, Dan menyampaikan laporan terperinci tentang kegiatan Partai Nazi serta laporan rutin yang berkaitan dengan pertahanan militer Austria.
Von Papen dibebaskan dari semua tuduhan di Nuremberg. Pengadilan denazifikasi Jerman menjatuhkan hukuman di kamp kerja paksa kepadanya pada tahun 1949, tapi dia segera dibebaskan setelah banding.
16. Erich Raeder
Erich Raeder adalah Panglima Tertinggi Angkatan Laut Jerman. Selama 15 tahun kepemimpinannya, Raeder berhasil membangun Angkatan Laut Jerman. Dia adalah orang pertama yang menyarankan invasi Jerman ke Norwegia.
Raeder mengawasi perencanaan dan pelaksanaan invasi Denmark dan Norwegia pada tahun 1940. Pada bulan September 1940, dia mendesak Hitler untuk melakukan kebijakan agresif di Mediterania sebagai alternatif dari serangan terhadap Rusia. Lalu pada tanggal 14 November 1940, dia mendesak perang melawan Inggris serta menyarankan agar pembangunan kapal selam dan angkatan udara dilanjutkan.
Pengadilan Nuremberg menyatakan Raeder bersalah atas dakwaan konspirasi, kejahatan terhadap perdamaian, dan kejahatan perang. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, namun dibebaskan pada tahun 1955 karena kesehatannya yang memburuk. Dia telah menjalani hukumannya selama sembilan tahun.
17. Joachim von Ribbentrop
Joachim von Ribbentrop adalah Menteri Luar Negeri Jerman. Dia memainkan peran kunci dalam negosiasi pakta nonagresi Jerman-Soviet yang memungkinkan invasi Jerman ke Polandia pada bulan September 1939.
Ribbentrop mengarahkan upaya diplomatik untuk membujuk mitra Poros Jerman agar mendeportasi orang Yahudi mereka ke kamp pembantaian Jerman. Dia juga bertanggung jawab atas advokasinya terhadap pembunuhan para penerbang Amerika dan Inggris di atas Jerman.
Pengadilan Nuremberg menyatakan Ribbentrop bersalah atas tuduhan konspirasi, kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia digantung pada tanggal 16 Oktober 1946.
18. Alfred Rosenberg
Alfred Rosenberg adalah seorang ideolog besar Nazi sekaligus penulis The Myth of the Twentieth Century (1930), yang menguraikan teori-teori rasial Nazi. Rosenberg juga merupakan kepala departemen urusan luar negeri Partai Nazi pada tahun 1933. Setahun kemudian, dia mendirikan Einsatzstab Rosenberg, yang misinya adalah menjarah dan menyita harta budaya dari seluruh Eropa dan membawanya ke Jerman.
Sebagai Menteri Reich untuk Wilayah Timur yang Diduduki (1941), Rosenberg bertanggung jawab atas kebijakan Jerman di wilayah-wilayah pendudukan Uni Soviet, termasuk pemusnahan orang-orang Yahudi Soviet dan deportasi jutaan warga sipil Soviet untuk kerja paksa di Jerman.
Pengadilan Nuremberg menyatakan Rosenberg bersalah atas tuduhan konspirasi, kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia digantung pada tanggal 16 Oktober 1946.
19. Fritz Sauckel
Fritz Sauckel adalah Jenderal Berkuasa Penuh untuk Penempatan Tenaga Kerja. Dia bertanggung jawab menyediakan pekerja paksa guna memenuhi kebutuhan produksi perang Jerman yang terus meningkat.
Di bawah wewenangnya, Jerman mendeportasi 5 juta pekerja paksa Yahudi dari wilayah pendudukan ke Jerman di bawah kondsi yang kejam. Saat melakukan perjalanan melalui wilayah-wilayah yang diduduki Nazi di Eropa, Sauckel merekrut pekerja Yahudi dengan paksa dan mengeksploitasi mereka tanpa ampun.
Pengadilan Nuremberg menyatakan Sauckel bersalah atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia digantung pada tanggal 16 Oktober 1946.
20. Hjalmar Schacht
Hjalmar Schacht adalah Menteri Ekonomi dan Berkuasa Penuh untuk Ekonomi Perang hingga tahun 1937, serta pernah menjabat sebagai presiden Reichsbank (bank nasional) hingga tahun 1939.
Sebagai menteri ekonomi, Schacht bertanggung jawab atas program pengangguran dan persenjataan Nazi. Dia pernah dipenjara karena diduga terhubung dengan Claus von Stauffenberg, pelaku percobaan pembunuhan Hitler pada 20 Juli 1944. Schacht kemudian ditangkap oleh Sekutu.
Jaksa penuntut menuduh Schacht berpartisipasi dalam konspirasi Nazi untuk merencanakan, mempersiapkan, memulai, dan melancarkan perang. Schacht dibebaskan di Pengadilan Nuremberg, namun pengadilan denazifikasi Jerman menjatuhinya hukuman delapan tahun di kamp kerja paksa. Schacht kemudian dibebaskan pada tahun 1948. Dia meninggal di Rumah sakit Munich pada usia 93 tahun.
21. Baldur von Schirach
Baldur von Schirach adalah pemimpin muda Reich Jerman (Jugendführer des Deutsches Reich). Dia memimpin semua organisasi pemuda Nazi, termasuk Pemuda Hitler (Hitler Jugend).
Selain itu, Schirach pernah menjabat sebagai Gubernur Reich serta Gauleiter (pemimpin distrik) partai Nazi di Wina, Austria pada 1940-1945. Dalam jabatan terakhirnya, dia bertanggung jawab mendeportasi orang Yahudi dari Wina ke ghetto dan kamp di Polandia.
Pengadilan Nuremberg menyatakan Schirach bersalah atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan menjatuhinya hukuman 20 tahun penjara. Dia dibebaskan pada tahun 1966.
22. Arthur Seyss-Inquart
Arthur Seyss-Inquart adalah orang yang berpartisipasi dalam tahap akhir intrik Nazi yang berujung pada pendudukan Jerman terhadap Austria. Dia lalu menjadi gubernur Reich Austria dan melembagakan program penyitaan harta milik orang Yahudi. Di bawah rezimnya, orang-orang Yahudi dipaksa beremigrasi, dikirim ke kamp konsentrasi, dan menjadi korban pogrom.
Seyss-Inquart juga pernah menjabat sebagai wakil gubernur Hans Frank dalam Pemerintahan Umum Polandia, di mana dia menganjurkan penganiayaan terhadap orang Yahudi. Kemudian sebaga komisaris Reich untuk Belanda, dia bertanggung jawab atas deportasi orang Yahudi Belanda, penembakan para sandera, dan mengirim semua penentang kebijakan pendudukan Nazi ke kamp konsentrasi.
Pengadilan Nuremberg mendakwa Seyss-Inquart bersalah atas tuduhan kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia digantung pada tanggal 16 Oktober 1946.
23. Albert Speer
Albert Speer adalah arsitek pribadi Adolf Hitler. Pada tahun 1942, dia diangkat menjadi Menteri Persenjataan dan Amunisi, mengemban tanggung jawab penting atas ekonomi perang Jerman.
Dalam jabatan ini, Speer menggandakan pesanan produksi Hitler dan memperpanjang upaya perang Jerman di tengah serangan udara Sekutu yang tiada henti. Dengan kemampuan administratifnya, dia mengeksploitasi jutaan pekerja Yahudi yang kelaparan, memaksa mereka bekerja sampai mati di pabrik-pabriknya.
Pengadilan Nuremberg menyatakan Speer bersalah atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara, lalu dibebaskan pada tahun 1966.
24. Julius Streicher
Julius Streicher adalah salah satu anggota awal Partai Nazi. Pada tahun 1923, dia mendirikan surat kabar yang sangat antisemit dan rasis, yaitu Der Stürmer.
Streicher juga adalah salah satu organisator utama pemboikotan bisnis Yahudi secara nasional oleh Nazi pada April 1933. Meskipun dia kehilangan kredibilitas di kalangan partai pada tahun 1940, dia terus menyunting dan mendistribusikan surat kabar propaganda antisemitnya kepada ratusan ribu orang Jerman.
Atas perannya yang berpengaruh dalam memicu kebencian dan kekerasan, Pengadilan Nuremberg mendakwa Streicher atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan. Streicher digantung pada tanggal 16 Oktober 1946. [BP]