Antara tahun 1933 dan 1945, Nazi Jerman dan sekutunya mendirikan lebih dari 44.000 kamp dan tempat penahanan lainnya, termasuk ghetto. Kamp konsentrasi Nazi yang pertama adalah Dachau.
Pada tanggal 20 Maret 1933, Reichsführer-SS Heinrich Himmler memerintahkan pembentukan kamp konsentrasi Dachau dan menunjuk Theodor Eicke sebagai komandan kamp. Dua hari kemudian, transportasi tahanan pertama tiba di kamp tersebut.
Tahun-tahun Pertama
Melansir dari KZ-Gedenkstätte Dachau, kamp konsentrasi Dachau didirikan di lahan bekas pabrik mesiu dan amunisi.
Pada bulan Oktober 1933, Eicke memperkenalkan sebuah sistem yang mencakup aturan hukuman brutal bagi para tahanan dan perintah tugas bagi kamp SS. Peraturan tersebut melembagakan kekuasaan SS atas para tahanan, yang dicirikan oleh tirani dan teror.
Di tahun 1934, dengan dalih bahwa Sturmabteilung (SA) tengah merencanakan kudeta (Röhm Putsch), Adolf Hitler memerintahkan SS untuk membunuh pejabat tinggi SA dan lawan politik lainnya di seluruh Reich. 21 pembunuhan terjadi di kamp konsentrasi Dachau.
Unit-unit SS mengambil alih kamp-kamp konsentrasi lainnya yang dijaga oleh SA. Eicke ditunjuk sebagai Inspektur Kamp Konsentrasi dan menerapkan “model Dachau” yang telah dia kembangkan sebagai standar yang harus diikuti di semua kamp konsentrasi lainnya.
Pada tahun 1937, kamp SS diperluas dan kamp tahanan baru dibangun, dengan kapasitas 6.000 narapidana. Para tahanan dipaksa untuk melakukan pekerjaan bangunan yang sangat berat. Setelah pendudukan Austria dan Sudetenland, ribuan tahanan politik, Roma, Sinti, dan orang Yahudi dideportasi ke kamp konsentrasi Dachau.
Selama pogrom November tahun 1938, hampir 11.000 orang Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi Dachau. Disiksa secara fisik, mereka ditekan oleh SS untuk menyerahkan harta benda mereka dan dipaksa beremigrasi.
Dachau Selama Perang Dunia 2
Di akhir bulan September 1939, SS mengevakuasi sementara kamp tahanan di Dachau untuk menggunakan tempat tersebut sebagai lokasi pelatihan divisi SS “Death’s Head”. Hingga musim semi tahun 1940, lebih dari 5.000 tahanan dipindahkan ke kamp konsentrasi Flossenbürg, Mauthausen, dan Buchenwald, di mana kondisi penahanan mereka memburuk secara drastis.
Sejak tahun 1940, semakin banyak tahanan yang diangkut ke kamp konsentrasi Dachau dari negara-negara yang diduduki oleh Nazi Jerman. Kondisi mereka memburuk di sini. Kondisi kerja yang mematikan, ransum yang tidak mencukupi, dan kurangnya fasilitas kebersihan menyebabkan angka kematian melonjak.
Setelah invasi Jerman ke Uni Soviet pada Juni 1941, kamp konsentrasi Dachau digunakan sebagai tempat eksekusi bagi tawanan perang Soviet. Gestapo “memisahkan” anggota Tentara Merah yang mereka identifikasi atau anggap sebagai intelektual, Yahudi, atau pejabat Komunis dari tawanan lainnya. Mereka lalu diserahkan kepada kamp SS dan ditembak.
Eksekusi massal pertama kali dilakukan di halaman bunker di area kamp dan kemudian dipindahkan ke tempat latihan tembak SS di Hebertshausen. Di sana, SS membunuh lebih dari 4.000 tawanan perang Soviet pada tahun 1941-1942.
Kemudian, sebagai bagian dari Program Eutanasia Nazi, para dokter SS “memilih” tahanan yang sakit dan tidak mampu lagi bekerja di kamp konsentrasi Dachau sepanjang tahun 1942. Lebih dari 2.500 tahanan dikirim dengan “transportasi cacat” ke fasilitas kematian di Kastil Hartheim di Austria.