Covid-19 di Jakarta Semakin Ganas, Rumah Sakit Mulai Penuh

Ilustrasi penanganan pasien Covid-19 - Istimewa

Kasus positif virus corona (Covid-19) di Jakarta semakin tinggi sejak awal Januari 2022 hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kasus aktif dan tingginya keterisian rumah saki. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta per Kamis (27/1) menembus 16.330 orang.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penambahan kasus positif Covid di Jakarta sudah menembus angka 4.149 pada Kamis kemarin. Dengan tambahan itu, total kasus positif di Ibu Kota mencapai 891.148 kasus.

Selain itu temuan kasus virus corona varian Omicron di Jakarta juga meningkat. Total sudah mencapai 2.404 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.309 merupakan pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 1.095 lainnya transmisi lokal.

Akibat tingginya kasus baru, tingkat keterisian rumah sakit (BOR) juga semakin tinggi, banyak pasien yang mulai sulit mendapatkan akses perawatan rumah sakit. Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, BOR mencapai 38 persen pada Rabu (26/1/2022) malam. Selang satu hari berikutnya, angka tersebut naik menjadi 45 persen.

Pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat atau RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat juga mengalami peningkatan. Hingga hari ini (28/01) jumlah pasien yang dirawat ada 3.524 orang dari total 7.894 tempat tidur yang tersedia.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengatakan, pihaknya masih mengkaji penyebab kenaikan kasus Covid-19 di Jakarta. “Belum dipastikan apakah itu (kenaikan Covid) efek apa, tentu perlu pendalaman,” kata Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Kamis (27/1).

Menurut Widyastuti, tren penularan kasus memang belakangan mengalami pergeseran. Ia mengatakan, pada awal tahun ini banyak temuan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Namun, belakangan justru kasus transmisi lokal semakin meningkat. Misalnya saja, pada Kamis (27/1) tercatat penambahan kasus positif sebanyak 4.149, dari jumlah tersebut, 3.920 di antaranya merupakan kasus transmisi lokal.

“Memang sudah terjadi pergeseran, yang awalnya rasio pelaku PPLN dan yang memang lokal, itu awalnya kan tingginya di PPLN-nya, saat ini sudah rasionya terbalik, jadi sudah semakin banyak adalah lokal,” jelasnya.

90 Sekolah ditutup

Selain itu memburuknya situasi pandemi di Jakarta mengakibatkan sejumlah sekolah ditutup. Hingga rabu (26/02) ada 90 sekolah ditutup akibat ditemukannya kasus Covid-19. Angka kasus yang ditemukan dari 90 sekolah itu cukup tinggi yaitu ada 120 kasus positif. Temuan kasus Covid-19 tersebar di sembilan wilayah Suku Dinas Pendidikan yang tersebar di lima kota administrasi DKI Jakarta.

Berikut wilayah dengan temuan kasus Covid-19 di sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen:

– Wilayah Sudin Jakarta Barat 1 sebanyak 1 sekolah yaitu jenjang SMK
– Wilayah Sudin Jakarta Barat 2 sebanyak 8 sekolah yaitu jenjang SMA 3 sekolah, SMP 3 sekolah, dan TK 2 sekolah.
– Wilayah Sudin Jakarta Pusat 1 sebanyak 3 sekolah yaitu jenjang SD 1 sekolah, SMA 1 sekolah, SMK 1 sekolah.
– Wilayah Sudin Jakarta Pusat 2 sebanyak 2 sekolah yaitu jenjang SD 2 sekolah.
– Wilayah Sudin Jakarta Selatan 1 sebanyak 15 sekolah yaitu jenjang TK 3 sekolah, SD 3 sekolah, SMP 3 sekolah, SMA 4 sekolah, SMK 1 sekolah, dan PKBM 1 sekolah.
– Wilayah Sudin Jakarta Selatan 2 sebanyak 16 sekolah yaitu jenjang TK 3 sekolah, SD 2 sekolah, SMP 6 sekolah, dan SMA 5 sekolah.
– Wilayah Sudin Jakarta Timur 1 sebanyak 22 sekolah yaitu jenjang TK 1 sekolah, SD 8 sekolah, SMP 3 sekolah, SMA 9 sekolah, dan PKBM 1 sekolah.
– Wilayah Sudin Jakarta Timur 2 sebanyak 20 sekolah yaitu jenjang TK 1 sekolah, SD 8 sekolah, SMP 2 sekolah, SMA 7 sekolah, dan SMK 2 sekolah.
– Wilayah Sudin Jakarta Utara 3 sekolah yaitu jenjang TK 1 sekolah, SD 1 sekolah, dan SMA 1 sekolah.

Meskipun sudah mendekati fase kritis DKI Jakarta masih ditetapkan berstatus PPKM level 2 dimana perkantoran masih bisa beroperasi normal dan sekolah masih menerapkan PTM 100 persen. [DES]