Claudia Sheinbaum telah mencatat sejarah dengan menjadi presiden perempuan pertama Meksiko setelah meraih kemenangan telak dalam pemilu yang digelar pekan ini.
“Saya ingin berterima kasih kepada jutaan perempuan dan laki-laki Meksiko, yang memutuskan untuk memilih kami pada hari bersejarah ini,” kata Sheinbaum, dikutip AFP.
Sheinbaum, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Mexico City dan kini berusia 61 tahun, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada saingan utamanya dari oposisi, Xochiti Galvez, yang telah mengakui kekalahan.
Menurut hasil resmi awal dari National Electoral Institute, Sheinbaum memenangkan sekitar 58 persen suara, mengalahkan Xochiti Galvez dan Jorge Alvarwez Maynez. Kemenangan ini dipuji oleh pemimpin Meksiko Andres Manual Lopez Obrador sebagai “peristiwa bersejarah”.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, juga menyampaikan harapannya untuk bekerja sama dengan presiden baru Meksiko dalam semangat kemitraan dan persahabatan.
Pemilihan presiden perempuan pertama di Meksiko ini berlangsung di tengah situasi negara yang dilanda kekerasan kriminal dan kejahatan berbasis gender yang merajalela.
Clemencia Hernandez, seorang pemilih perempuan di Mexico City, menyambut baik terpilihnya Sheinbaum sebagai presiden. “Seorang presiden perempuan akan menjadi transformasi bagi negara ini, dan kami berharap dia berbuat lebih banyak untuk perempuan,” ujar Hernandez yang berusia 55 tahun.
Dia menambahkan bahwa banyak perempuan yang ditindas oleh pasangannya dan tidak diperbolehkan meninggalkan rumah untuk bekerja.
Daniela Perez, warga lainnya, mengatakan bahwa memiliki presiden perempuan adalah sesuatu yang bersejarah. Salah satu janji kampanye Sheinbaum adalah melanjutkan strategi yang diusung presiden sebelumnya dalam memberantas kejahatan di Meksiko sampai ke akar-akarnya. [UN]