Di jantung Asia Tenggara, tepatnya di Kamboja, pergantian tahun dirayakan dengan cara yang begitu khas, sarat makna, dan penuh penghormatan terhadap leluhur serta nilai-nilai spiritual. Tahun Baru Khmer, atau Choul Chnam Thmey, yang secara harfiah berarti “memasuki tahun baru”, merupakan perayaan nasional terbesar yang berlangsung setiap bulan April, biasanya jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15. Lebih dari sekadar selebrasi waktu, Tahun Baru Khmer adalah momen perenungan, penghormatan, dan pengharapan yang tertanam kuat dalam budaya rakyat Kamboja.
Perayaan tahun baru ini bertepatan dengan masa berakhirnya musim panen, saat masyarakat memiliki waktu luang untuk berkumpul, merayakan hasil kerja keras, serta menyambut tahun yang baru dengan hati yang bersih. Selama tiga hari, seluruh penjuru Kamboja dipenuhi dengan aroma dupa, dentingan doa, senyum keluarga, serta keceriaan dari permainan rakyat yang diwariskan lintas generasi.
Untuk memahami kedalaman makna dari Choul Chnam Thmey, kita perlu menelusuri rangkaian perayaannya yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Setiap hari memiliki filosofi, ritual, dan nilai-nilai khas yang memperlihatkan bagaimana masyarakat Kamboja memaknai waktu, kehidupan, serta hubungan mereka dengan leluhur dan sesama. Inilah tiga hari sakral dalam perayaan Tahun Baru Khmer yang dilansir dari laman IntoCambodia.
Hari Pertama: Maha Songkran
Hari pertama dikenal sebagai Maha Songkran atau Moha Sangkrant, yang menandai kedatangan malaikat baru yang dipercaya menjaga bumi selama satu tahun penuh. Rumah-rumah dibersihkan hingga ke sudut-sudutnya, kemudian dihiasi dengan bunga, lampu, makanan tradisional, dan berbagai persembahan. Di altar dan istana roh yang berada di halaman rumah, warga menyiapkan lilin, dupa, bunga melati dalam baskom air, makanan khas, serta buah-buahan.
Pada waktu yang ditentukan, keluarga akan membakar dupa dan lilin, berdoa kepada malaikat agar tahun baru membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kemakmuran. Tradisi ini juga mengajarkan pentingnya menyambut tahun baru dengan hati yang bersih dan penuh harapan. Di beberapa keluarga, doa Dharma juga dilakukan untuk menyambut kedatangan para malaikat penjaga rumah.
Hari Kedua: Virak Vanabat
Virak Vanabat, hari kedua, difokuskan pada nilai-nilai filantropi dan penghormatan terhadap leluhur. Masyarakat berbondong-bondong ke pagoda Buddha untuk mempersembahkan makanan, minuman, dan bunga kepada para biksu. Dalam suasana sakral itu, keluarga berkumpul untuk mengenang arwah orang tua dan leluhur mereka.
Selain sebagai bentuk penghormatan, hari ini juga menjadi ajang berbagi kepada sesama. Warga yang mampu memberikan bantuan berupa makanan, uang, atau barang kepada mereka yang membutuhkan. Di sela-sela suasana religius, masyarakat juga merayakan hari ini dengan permainan tradisional Khmer, seperti Chol Chhoung (lempar handuk), Leak Kon Saeng, Teanh Proat (tarik tambang), hingga Veay K’aom (pukul pot tanah), yang membawa nuansa kebersamaan dan tawa.
Tarian dan lagu-lagu klasik Khmer turut meramaikan suasana di halaman kuil dan alun-alun desa, menciptakan atmosfer khas yang hanya bisa dirasakan dalam perayaan rakyat.
Hari Ketiga: Vearak Loeng Sak
Hari terakhir, Vearak Loeng Sak, menyoroti nilai pembersihan batin dan penghormatan terhadap yang lebih tua. Patung-patung Buddha dimandikan dengan air suci yang wangi sebagai simbol pembersihan diri dari kesedihan dan kesalahan masa lalu. Tradisi ini diyakini membawa keberkahan dan kedamaian batin.
Tak hanya itu, anak-anak juga memandikan orang tua dan para tetua mereka, sebuah ritual penuh kasih sayang yang mencerminkan penghargaan terhadap kebijaksanaan dan jasa mereka. Momen ini menjadi puncak perayaan: sunyi dalam makna, namun mengalirkan kehangatan spiritual yang mendalam.
Tahun Baru Khmer bukan sekadar perubahan angka pada kalender. Ia adalah perjalanan spiritual yang menyatukan manusia dengan alam, tradisi, dan sesama. Dalam balutan dupa dan doa, dalam lantunan lagu dan tawa anak-anak yang bermain di tanah desa, semangat Choul Chnam Thmey terus hidup melampaui waktu dan batasan generasi. [UN]