Koran Sulindo – Pada 7 Agustus 2018 lalu, Chief Executive Officer Tesla Elon Musk di akun resmi Twitter-nya menyatakan, dirinya telah “mengamankan” dana untuk memprivatisasi perusahaan pembuat mobil listriknya. Harganya, katanya, US$ 420 per lembar saham.
Pernyataan Musk tersebut membuat harga saham Tesla meroket dalam waktu singkat. Pada hari Musk membuat twit itu saja, harga sahamnya melonjak hampir 11% saat sesi perdagangan ditutup.
Namun, menurut The US Securities and Exchange Commission (The SEC), apa yang dinyatakan Musk itu “salah dan menyesatkan” investor. Karena itu dianggap masuk kategori penipuan sekuritas. The SEC juga menyatakan, Musk tak pernah mendiskusikan rencana tersebut dengan pejabat resmi perusahaan dan penyandang dana potensialnya.
Tudingan itu dinyatakan lewat akun resmi The SEC di Twitter pada Kamis (27/9). Dalam pernyataan yang diajukan ke Pengadilan Federal di New York, pihak The SEC mengatakan Musk “tahu bahwa dia tidak pernah membahas transaksi privatisasi seharga US$ 420 per saham dengan sumber pendanaan potensialnya”.
Musk merespons dengan mengatakan, dirinya akan menentang apa yang telah dinyatakan komisi pelindung sekuritas dan investor pemerintah Amerika Serikat tersebut.“Saya sangat sedih dan kecewa dengan tindakan yang diambil The SEC. Apa yang saya lakukan berlandaskan kebenaran, transparan, dan demi kepentingan investor. Integritas adalah nilai yang amat penting dalam hidup saya dan saya tidak pernah berkompromi untuk hal ini,” katanya seperti dikutp dari Reuters.
Tak dapat dimungkiri, tuduhan The SEC itu akan menjadi pukulan yang sangat merepotkan bagi Musk dan perusahaannya, Tesla. Pada perdagangan Kamis kemarin, nilai saham sempat Tesla merosot sekitar 10%, menjadi US$ 277,50.
Apalagi, dalam beberapa bulan terakhir, Musk pun telah cukup direpotkan akibat pernyataannya yang emosional ke media, terkait upayanya mencapai target produksi Tesla. Dalam satu wawancara, Musk juga memancing kontroversi karena tampil sambil mengisap ganja.
Pihak The SEC mengungkapkan, mereka telah melarang Musk menjalankan aktivitas perdagangan di semua perusahaan publik. Musk juga harus membayar denda yang akan ditetapkan pengadilan. [PUR]