Megawati Soekarnoputri dan Butet Kertarejasa/jppn.com

Koran Sulindo – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pidato singkat dalam acara ulang tahunnya yang dirayakan dengan pertunukan teater kebangsaan bertajuk Tripikala di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (23/1) kemarin.

Presiden RI ke-5 itu banyak bercanda dalam pidato singkat itu. Megawati ingin ulang tahunnya dirayakan dengan tawa. Ia lalu memanggil Butet Kertaredjasa, salah satu seniman yang terlibat pementasan Dagelan Mataram sore itu. Ketua Umum menekankan keinginannya agar suasana dibangun santai.

“Daripada kita berpolitik di negara yang kita cintai ini, kayaknya tegang terus,” katanya.

Megawati lalu menyinggung masa-masa pembentukan kabinet saat perayaan ulang tahunnya yang ke-70 tahun yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan banyak tokoh politik nasional itu.

“Saya lihat bapak-bapak, mau pembentukan kabinet kayak apa hebohnya. Sudah banyak yang petantang-petenteng seakan mau jadi, saya ketawa saja sendiri, sok teu banget apalagi kalau katanya masuk nominasi, saya senyam-senyum,” katanya.

Megawati mengaku didatangi banyak orang yang ingin mendapatkan kepastian.

“Ada yang datang ke saya, saya jadi enggak Bu? Sing presiden iki sopo to yo?” katanya.

Kalimat terakhir dalam bahasa Jawa itu berarti, “Yang jadi presiden itu siapa?

Presiden Jokowi terlihat tertawa mendengar guyonan Megawati itu.

Anak perempuan pertama Presiden Soekarno itu lalu bercerita tentang ciri-ciri mereka yang akhirnya terpilih sebagai menteri di Kabinet Presiden Jokowi itu.

“Setelah masuk tiga tahun ini, mereka yang sudah jadi, cirinya makin kelihatan. Ternyata uban makin banyak atau garis di dahi makin tebal. Tidak tahu itu betul atau biar kelihatan serius,” katanya.

Mengenai umur ke-70, Megawati mengaku itu karena ia senang film-film James Bond, tokoh fiksi agen rahasia M16 Inggris.

“Di umur saya yang sekarang ini, orang-orang bilang 07, bisa dibilang saya temannya agen 007, karena saya paling senang film James Bond,” katanya.

Megawati yang mengenakan kebaya merah itu sebelumnya menyapa semua yang hadir, namun hanya nama Joko Widodo yang disebut.

“Bapak Presiden, saya berniat selama tiga jam ini, tidak ada lagi pejabat negara. Yang ada hanya Presiden RI,” kata Megawati.

Ahok

Sore itu Megawati menerima buku “Megawati dalam Catatan Wartawan. Bukan Media Darling Biasa”,  yang ditulis 23 wartawan, Megawati memanggil beberapa tokoh untuk naik ke panggung. Yang pertama adalah Presiden Jokowi. Yang kedua adalah Basuki Tjahaya Purnama (Ahok).

Sebelum memberikan buku pada Ahok, Mega mengangkat dua jarinya membentuk huruf V ke arah penonton, simbol salam 2 jari yang juga pernah dipakai Jokowi saat Pilpres 2014.

Para penonton pun terus berteriak-teriak sejak Ahok naik panggung. Sambutan tepuk tangan meriah kembali terdengar.

Setelah itu Megawati sempat serius, dan mengatakan alasannya mengapa PDI P memilih Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

“Itu adalah nurani saya“Itu adalah nurani saya. Kalau cari pemimpin ya beneran saja, dan saya lihat beliau bisa memimpin. Dan saya tetap memilih dia dan tetap mendukung dia,” kata Megawati.

Produser

Sambil tertawa kecil, sebelum mengakhiri pidatonya Megawati mengatakan siap-siap pensiun.

“Jadi saya mikir beruntung saya, nanti kalau saya pensiun, tapi nggak tahu kapan. Saya kan bisa nah jadi produser. Ini percobaan pertama saja sudah begini penuh, masih banyak yang minta diundang, tapi tempatnya nggak ada” kata Megawati.

Megawati juga bercerita sempat mengancam Butet pertunjukan Tripitaka itu harus lucu.

“Kalau nggak lucu nanti nggak saya pakai lagi,” kata Megawati sambil tersenyum. Butet yang saat itu ada di belakangnya terlihat tertawa ngakak. [CHA/DAS]