Koran Sulindo – Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau biasa disebut Buwas, mengatakan Indonesia tidak perlu mengimpor beras karena stoknya mencukupi kebutuhan hingga akhir Desember 2020.
“Sampai hari ini kita masih punya (stok beras) 1,4 juta ton, ini juga masih berlangsung penyerapan, jadi ini yang meyakinkan saya bahwa beras kita ini cukup untuk kegiatan sampai bulan Desember,” kata Buwas, di Kantor Pusat Bulog Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Saat ini Bulog masih memaksimalkan penyerapan produksi gabah petani dari panen musim pertama yang berlangsung April sampai Juni. Bulog juga terus menyalurkan bantuan sosial (bansos) beras Presiden, sebagai penugasan yang diberikan Pemerintah.
Bulog juga akan memaksimalkan penyerapan gabah pada panen musim kedua, sekitar September-November, untuk menambah stok kebutuhan pangan hingga 2021, atau menjelang panen berikutnya.
“Beras kita cukup penyaluran sampai bulan Desember, bahkan nanti penyerapan September-November saat panen lagi, kita akan serap sebanyak mungkin,” katanya.
Bulog terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk memetakan wilayah yang sedang dan masih panen, mengingat waktu panen antarprovinsi berbeda.
“Ada beberapa wilayah di Lampung baru mulai panen, kita serap sebanyaknya, karena nanti kalau lebih, penyerapan di Lampung akan kita dorong untuk wilayah DKI, wilayah yang kurang,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memperkirakan neraca beras hingga akhir Desember 2020 masih tersisa stok sebesar 6,1 juta ton sehingga mampu memperkuat ketahanan pangan selama masa pandemi.
“Stok akhir kita memasuki Desember, masuk ke Februari-Maret (2021) karena musim tanam selanjutnya adalah Februari-Maret, masih tersisa sekitar 6 juta ton,” kata Syahrul, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (22/6/2020).
Bansos Beras
Sebelumnya, Perum BULOG menyampaikan keberhasilannya menyelesaikan penugasan dari pemerintah, penyaluran bantuan sosial (bansos) beras Presiden tahap II, kepada 1,85 juta warga yang terkena dampak wabah Covid-19 di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada 15 Juni 2020, atau lebih cepat empat hari dari target waktu yang ditetapkan.
“Setelah sukses menyalurkan program bansos beras Presiden tahap pertama dengan tepat waktu pada Mei lalu dan dengan kualitas beras premium, kali ini Bulog juga kembali menyelesaikan dengan lancar penugasan Bansos beras presiden tahap II dalam waktu 15 hari sejak ditugaskan pada 1 Juni lalu. Walau waktu yang diberikan pemerintah selama 19 hari,” kata Buwas, di Jakarta, Kamis (18/6/2020).
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras karyawan BULOG yang bekerja siang dan malam dengan pola “shifting” atau piket yang terkelola dengan baik di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah kita bisa menyelesaikannya dengan sangat baik. Memang sejak awal penugasan pemerintah, saya turun tangan langsung untuk memantau demi menjaga amanah kepentingan rakyat banyak. Tidak lupa juga saya sampaikan terimakasih atas kerjasama yang baik dari Kemensos RI,” kata Buwas.
Bulog juga membentuk tim monitoring dan evaluasi (Monev) yang bertugas memastikan agar proses penyaluran Bansos Beras Presiden kepada keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 25 kg per keluarga, berjalan lancar dan tepat waktu sesuai dengan standar kualitas beras premium yang diamanatkan kepada Perum BULOG.
Total penugasan penyaluran bansos beras presiden yang diselesaikan BULOG sebanyak 3,25 juta warga Jabodetabek. [RED]