“Kalau pakaian adat Jokowi bermakna perapan prokes dan hidup sehat, maka busana adat Puan itu bermakna ajakan bagi masyarakat Indonesia untuk mau divaksinasi, dan mempercepat vaksinasi seperti di Bali,” ujar mantan jurnalis itu.

Kata Ari, vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah terus diawasi Puan sebagai pimpinan lembaga  yang mempunyai fungsi checks and balances.

“Kita tahu selama ini Puan memang concern dengan ketersediaan vaksin, pemerataan vaksin, bahkan mendorong adanya vaksin untuk anak di bawah 12 tahun,” ujar Ari.

“Jadi pakaian adat Payas Agung Puan itu simbol agar semua provinsi bisa mempercepat vaksinasi seperti Bali untuk mencapai herd immunity,” imbuhnya.

Baca juga: Presiden Jokowi: Asumsi Makro RAPBN 2022, ini Rinciannya

Selain itu, lanjut Ari, busana adat Payas Agung Bali yang elegan dan penuh nilai budaya dan ekonomi, juga simbol optimisme bagi kebangkitan wisata, budaya, dan ekonomi Pulau Dewata setelah mencapai target vaksinasi.

“Ibu Puan ingin menyampaikan pesan bahwa setelah semua daerah mencapai target vaksinasi dan herd immunity, kita optimis roda ekonomi yang mensejahterakan rakyat bisa berjalan lagi. Tidak cuma di Bali, tapi semua penjuru negeri,” ucapnya.

Menurut Ari, makna baju adat Jokowi dan Puan Maharani di acara Sidang Tahunan MPR dan Pidato Kenegaraan, itu saling melengkapi di saat pandemi sekarang ini.

“Baju adat yang dipakai kedua tokoh ini mengandung simbol yang menggambarkan rasa kebersamaan, keselarasan dan keterpaduan antara eksekutif dan legislatif  dalam menangani pandemi Covid-19,” pungkas Ari. [CHA]