Koran Sulindo – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya terus memantapkan persiapan kegiatan untuk menyambut bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno (BBK), yang pada tahun ini akan fokus pada kegiatan di tingkat pedesaan. Kegiatan Bulan Bung Karno ini adalah bagian dari cara PDI Perjuangan merawat Pancasila sebagai ideologi bangsa, dimana Bung Karno selaku penggalinya.
Dalam konteks itu, DPP PDI Perjuangan juga melaksanakan halal bihalal secara virtual yang dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (19/5).
Dalam rapat tersebut, Hasto menyampaikan laporan progres kegiatan sejauh ini. Bahwa PDI Perjuangan akan merayakan Bulan Bung Karno sejak tanggal 1 hingga 30 Juni. Di pusat, Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) dan Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) PDI Perjuangan akan bergerak menyampaikan ide serta cita-cita Bung Karno.
Hasto menyebut Megawati sudah meminta agar ada penekanan pada pesan-pesan kemanusiaan dan kerakyatan Bung Karno sebagai fokus.
Dari DPP sendiri, ada beberapa prinsip. Bahwa BBK wajib dirayakan oleh struktural, eksekutif, dan legislatif partai di seluruh Indonesia. Dan itu dilaksanakan dengan membuka seluasnya partisipasi dari simpatisan dan rakyat.
“Prinsip lainnya, Bulan Bung Karno dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 dengan varian virus terbaru. Maka wajib memenuhi protokol kesehatan pencegahan penularan virus,” kata Hasto di hadapan ratusan pengurus partai yang hadir secara virtual dari seluruh Indonesia.
Pada peringatan Bulan Bung Karno tahun ini, akan difokuskan pada pedesaan. Hal ini menindaklanjuti hasil kongres dan rakernas partai, serta pesan ketua umum. Sehingga salah satu subtema kegiatan tahun ini adalah “Desa Maju, Indonesia Kuat dan Berdaulat”. Arahnya, agar seluruh jajaran partai menjadikan desa sebagai pembumian Pancasila serta menjadi jalan Trisakti-nya Bung Karno.
Para pengurus partai akan melaksanakan sejumlah kegiatan yang memastikan pembangunan desa harus berbasis data yang presisi serta akurat. Pengurus tingkat daerah akan memerkuat basis data dimaksud.
“Kita akan mengembangkan tradisi memimpin dari desa,” kata Hasto.
Para anggota legislatif se-Indonesia juga diwajibkan bergerak dan merayakan Bulan Bung Karno di desa-desa. DPP PDI Perjuangan sudah berkoordinasi dengan Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Utut Adianto, agar memastikan setiap anggota Dewan bergerak.
“Sehingga saat Bulan Bung Karno, anggota fraksi datang ke desa, memperingati hari lahirnya Bung Karno dengan mengajak komponen masyarakat desa,” kata Hasto.
“Kalau di desa dilaksanakan serentak sesuai protokol covid, misalnya diijinkan 50 orang dengan kewajiban memakai masker serta jaga jarak, dengan jumlah desa 70 ribu, maka ini akan jadi gerakan masif organisasi kita. Kita harus bergerak melakukan penggalangan,” imbuhnya.
Selain kegiatan penggalangan, PDI Perjuangan juga menjadikan Bulan Bung Karno sebagai momen meningkatkan desa berdikari di bidang ekonomi. Yakni dengan menggelorakan semangat “tidak ada kemiskinan di buminya Indonesia Merdeka”.
“Dengan mendorong semangat gotong royong di dalam setiap upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Hasto.
Selain itu, PDI Perjuangan juga akan mendorong bekerjanya usaha perekonomian masyarakat desa. Baik dalam bentuk UMKM dengan ruang lingkup usaha kuliner, wisata desa, pertanian desa, dan pengembangan komoditas unggul.
Karenanya, PDI Perjuangan memandang penting mendorong gerak hidup kebudayaan bangsa dari tingkat desa. Bagi PDI Perjuangan, Desa haruslah menjadi benteng pertahanan ideologi terdepan, tempat memelihara semangat persaudaraan, keragaman dan kebangsaan. Kebudayaan penting dalam merawat Nusantara yang majemuk, tegas Hasto.
“Kita juga mendorong kerja gotong royong guna merawat lingkungan hidup. Desa akan jadi konsentrasi utama kegiatan partai,” pungkas Hasto. [CHA]