Koran Sulindo – Ketika semua orang sibuk dihantui virus covid-19, jangan sampai lengah dengan gula darah anda.
Mungkin pernah terdengar bisik-bisik bahwa jika menderita diabetes maka anda tidak bisa makan buah.
Ketahuilah bahwa buah memiliki karbohidrat dan bentuk gula alami yang disebut fruktosa, yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Namun jangan lupa, buah-buahan itu penuh dengan vitamin, mineral, dan senyawa tanaman kuat yang disebut fitokimia.
Berkat fitokimia, menyantap buah dapat menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, dan stroke serta meningkatkan kesehatan anda secara keseluruhan. Ini penting karena diabetes terkait dengan risiko penyakit jantung dan masalah lain yang bisa berakibat lebih parah.
Banyak buah yang mempunyai serat tinggi. Serat memperlambat proses pencernaan, dan membantu mencegah lonjakan gula darah. Itu juga yang membuat terasa lebih kenyang, dan dapat membantu untuk menjaga berat badan yang sehat.
Bagaimana Buah Mempengaruhi Gula Darah?
Karena mengandung karbohidrat, buah-buahan akan meningkatkan gula darah. Jadi, penting untuk menghitung karbohidrat yang anda makan dan menyeimbangkannya dengan obat-obatan, diet, dan pilihan gaya hidup. Jika mengalami kesulitan menjaga gula darah terkendali, konsultasilah dengan dokter segera.
Satu porsi buah memiliki kurang lebih 15 gram karbohidrat. Tetapi ukuran porsi bisa sangat berbeda tergantung pada jenis buahnya. Misalnya, anda bisa mendapatkan 15 gram karbohidrat dari:
1/2 apel atau pisang sedang
1 cangkir blackberry atau raspberry
3/4 cangkir blueberry
1 1/4 cangkir stroberi utuh
1 cangkir melon melon potong dadu
1/8 cangkir kismis
Karbohidrat bukan satu-satunya angka yang perlu diingat. Indeks glikemik (IG) mengukur bagaimana makanan mempengaruhi gula darah juga penting. Makanan yang skala IG rendah akan menaikkannya gula darah perlahan. Sedangkan yang tinggi dalam skala IG akan menaikkan gula darah dengan cepat.
Jika anda memilih makan sebagian besar makanan dengan Indeks glikemik rendah itu dapat membantu tetap mengontrol gula darah. Namun bisa saja sebuah permen dan secangkir beras merah dapat memiliki nilai IG yang sama. Pastikan untuk menjaga nutrisi dalam pikiran anda ketika memilih apa yang harus dimakan.
Porsi besar makanan rendah IG biasanya akan meningkatkan gula darah setara dengan sejumlah kecil makanan dengan IG tinggi. Jadi para ahli juga menggunakan beban glikemik (BG), pengukuran yang melibatkan ukuran porsi serta angka IG, untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang efek ini. Misalnya, jeruk memiliki IG 52 tetapi BG 4,4 (rendah). Sebuah permen dengan IG 55 mungkin memiliki BG 22,1 (tinggi).
Baca Juga Sanksi dan Jangan Abaikan Protokol Kesehatan Usai Divaksin