Bob Freeberg, The Best One yang Berakhir Tragis

Berita di koran tentang RI-002 di tahun 1948

Koran Sulindo – Memulai sebagai tentara bayaran, belakangan Bob mulai terlibat secara emosional dengan revolusi dan mengidentikan aksinya dengan alasan-alasan politik.

Kepada keluarganya ia menulis  tentang ketidakadilan yang dialami orang-orang Indonesia oleh Belanda.

“Belanda mengatakan satu hal, dan melakukan hal yang lain. Mereka menekan rakyat Indonesia, tetapi saya pikir mustahil orang-orang Belanda itu mampu melakukannya,” tulis Bob.

“Mereka lupa kebencian mereka sendiri terhadap pendudukan Nazi.”

Teman-temannya di AURI menyebut Bob sebagai The Best One untuk menggambarkan keramahan, kesabaran dan kesopanannya.

Ketika tiga bulan kemudian mereka pulang ke Yogyakarta, puluhan misi menunggu Bob. Sepanjang 1948, Bob bersama RI-002 menjadi penghubung tetap antara Ibu kota Yogyakarta dan Sumarta, berkali-kali menerobos blokade Belanda, termasuk terbang ke Bangkok membawa Komodor Muda Halim Perdanakusuma.

Bob juga terlibat operasi militer dengan menerjunkan pasukan para pertama AURI di Kalimantan dan sebulan menerbangkan Bung Karno keliling Sumatra mengumpulkan uang untuk membeli sebuah Dakota lain yang kelak menjadi RI-001.

Mengenang si pemberani itu, Bung Karno dalam  biografinya Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat menulis, “Dia mengalami kecelakaan saat aku mengirimnya ke Palembang untuk membawa uang untuk membantu gerilya di Sumatera. Tak pernah aku akan melupakan kawanku orang Amerika, Bob Freeberg.”

Tepat pada tanggal 30 September 1948, bersama RI-002, Bob terbang dari Yogyakarta menuju Bukittinggi.

Menurut rencana mereka stop over di Lapangan Terbang Gorda, Serang memuat 20 kg emas dari Cikotok lalu melanjutkan perjalanan menuju Branti di Tanjung Karang. Petit yang kala itu tengah mempersiapkan perkawinannya tanggal 24 Oktober 1948 tidak ikut penerbangan itu.

Di Gorda maupun Branti semua sesuai rencana namun itu menjadi terakhir kali RI-002 dan Bob terlihat. Pesawat itu tak pernah mendarat di Bukitinggi. Menghilang begitu saja.

Setelah 30 tahun menghilang, baru pada 14 April 1978 reruntuhan pesawat dan kerangka jenazah ditemukan penduduk yang hendak mencari kayu bakar di pegunungan Sumatera Selatan. RI-002 diperkirakan jatuh di Bukit Pungur, Kecamatan Kasui, Kabupaten Lampung

Beberapa skenario menyebut Belanda menahan pesawat itu di darat, mengambil emas lalu membiarkan pesawat lepas landas dan menghancurkannya.

Namun, versi yang paling masuk akal adalah bahwa RI-002 ditembak jatuh di atas Lampung oleh pesawat Belanda. Versi lainnya menyebut pesawat Belanda sebetulnya tengah mencari Dakota PC103 Fowler ketika memergoki RI-002 Freeberg dan menembaknya.

Tak satupun versi itu dikonfirmasi, juga bagaimana nasib akhir Bob. Ia benar-benar dilupakan, bahkan oleh bangsa yang pernah ditolongnya.(TGU)