Ilustrasi: Gelombang tinggi di perairan selatan Banten.
Ilustrasi: Gelombang tinggi di perairan selatan Banten.

PERINGATAN DINI dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan adanya gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di perairan selatan Banten.

Petringatan ini dikeluarkan pada hari Minggu (17/11) sebagai antisipasi bagi pelaku pelayaran baik itu nelayan, tongkang, kapal feri, kargo dan kapal pesiar.

“BMKG mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang berlaku 17 sampai 18 Desember 2023,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kelas I Serang, Tatang Rusmana, di Serang, Minggu.

Ketinggian gelombang hingga 2,5 meter disebut membahayakan bagi pelaku pelayaran di wilayah tersebut dan dapat menimbulkan kecelakaan laut bila tidak diantisipasi dengan baik.

“Kami berharap tinggi gelombang itu tidak menimbulkan kecelakaan laut,” kata Tatang.

Adapun wilayah yang perlu diwaspadai meliputi perairan selatan Banten, Samudera Hindia bagian selatan banten, Selat Sunda bagian utara dan Selat Sunda bagian selatan. Peringatan dini berlaku juga untuk penyeberangan Merek-Bakauheni.

Pada bulan Desember ini perairan wilayah selatan Banten memang sedang kurang bersahabat. BMKG telah beberapa kali mengeluarkan peringatan mengenai tinggi ombak yang berbahaya.

Sebelumnya peringatan dini juga dikelurkan BMKG di wilayah tersebut pada tanggal 7 dan 13 Desember lalu.

BMKG mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan 4-25 knot. [DES]