Black Panther Wakanda Forever: Figur Perempuan dan Kedaulatan atas Sumber Alam

Lupita Nyong’o dalam film Black Panther: Wakanda Forever © 2022 Marvel Studios/Walt Disney Studios

MARVEL Cinematic Universe kembali dengan sekuel dari seri sebelumnya Black Panther. Namun kematian aktor Chadwick Boseman pada tahun 2020 harus mengubah jalan cerita dengan sedemikian rupa. Dalam film Black Panther: Wakanda Forever, sang Raja T’Challa meninggal akibat sakit yang harus dirahasiakan dari dunia. Hal tersebut membuat ibunya, Ratu Ramonda (Angela Bassett) menduduki tahta sementara waktu meneruskan perjuangan untuk melindungi Wakanda dan sumber daya alam mereka, vibranium.

Baik Ratu Ramonda dan adik dari Black Panther Shuri (Letitia Wright) harus tetap melanjutkan hidup meskipun diliputi rasa kehilangan yang besar karena sang kakak telah meninggal dunia. Seorang perempuan muda yang digambarkan sebagai manusia terpintar dalam dunia Marvel itupun tak ceria bahkan ia menghabiskan waktu di laboratorium miliknya, meratapi kematian yang dianggap sebagai tanggung jawabnya.

Ratu Ramonda menghadiri pertemuan besar antar pemimpin negara-negara di dunia, termasuk Wakanda. Seperti dalam film sebelumnya, dunia tahu bahwa ada potensi besar tentang vibranium yang hanya dapat ditemukan di Wakanda. Sehingga para pemimpin dunia mencoba membujuk sang ratu untuk berbagi sumber daya tersebut.

Ratu Ramonda pun jelas menolak usul tersebut, ia tahu bahwa jika vibranium jatuh ke negara selain Wakanda pasti akan digunakan untuk hal yang buruk. Bahkan, ia mengancam meskipun sang raja telah meninggal, Wakanda tidak akan kehilangan taringnya sebagai negara terkuat di dunia. Ia pun menunjukan tentara bayaran yang dikirim oleh Prancis untuk mencoba masuk ke dalam laboratorium tempat vibranium di Wakanda. Sang Ratu Ramonda menunjukkan bahwa Wakanda tidak akan dieksploitasi oleh siapapun termasuk Amerika.

Cerita dimulai ketika ternyata tim peneliti yang berasal dari Amerika berhasil menemukan vibranium di laut dengan teknologi terbaru. Hal tersebut pun semakin menarik ketika mereka ingin mencoba mengambil vibranium, para makhluk biru yang berasal dari laut menghancurkan dan membunuh para pekerja di kapal. Namun karena seisi dunia tahu bahwa hanya Wakanda yang mempunyai vibranium di dunia maka mereka disalahkan dalam insiden ini.

Saat meratapi kematian sang Raja Wakanda di pinggir lautan, Ratu Ramonda dan Shuri terkejut bahwa ada makhluk yang berasal dari air menjumpai mereka. Ia adalah Namora, seorang pria dengan sayap di kakinya dan memiliki kekuatan besar yang didapati menggunakan vibranium. Ia meminta bantuan Wakanda untuk membunuh sang ilmuwan yang berani membuat teknologi untuk mencari vibranium.

Ia menyalahkan sang Raja terdahulu karena berani membuka rahasia bahwa vibranium adalah senjata yang luar biasa di depan dunia. Akhirnya Shuri dan Okoye (Danai Gurira) sang Jenderal mendatangi peneliti tersebut yang ternyata adalah Riri (Dominique Thore) anak perempuan yang berusia 19 tahun. Bahkan ia tidak tahu bahwa alat pendeteksi vibranium yang ia kerjakan sebagai projek biasa bisa membuat perang antar dunia. Perjalanan Shuri, Riri untuk melawan Namor pun terjadi.

Sepanjang film ini kita disuguhkan dengan dominasi para perempuan, mulai dari sang Ratu Ramonda, Shuri sebagai regenerasi Black Panther hingga sang perempuan jenius, Riri. Mereka menjadi sorotan utama dalam sekuel film ini. Bahkan saat Shuri diculik oleh prajurit Namor, Ratu Romonda sangat marah ia bahkan menunjukan meskipun ia Ratu namun juga ia sang ibu.

Ia adalah seorang Ratu dari negara terkuat di dunia,Wakanda. Ia memberikan segalanya namun juga disaat bersamaan ia harus kehilangan seluruh keluarganya. Ini menunjukan bahwa meskipun ia seorang Ratu ia juga adalah manusia biasa, seorang ibu yang kehilangan anak-anaknya.

Alasan Namor yang mencoba ingin membunuh Riri pun ia tunjukan saat Shuri mengetahui kisah dari Talokan yang merupakan keturunan suku Meso-Amerika yang harus melarikan diri ke air akibat penjajahan oleh Spanyol yang bahkan menyebabkan banyak kematian akibat penularan penyakit.

Meskipun dalam series ini ia menjadi karakter antagonis, namun Namor memang memiliki alasan yang kuat, ia ingin melindungi seluruh warga Talokan dari setiap warga daratan yang mencoba mencuri sumber daya vibranium milik Talokan yang sudah ada beratus-ratus tahun lalu. Dengan pengalamannya melihat perbudakan yang dilakukan Spanyol saat ia kecil menambah rasa kebenciannya terhadap warga daratan. Ia mempercayai bahwa manusia darat picik dan curang serta pencuri vibranium untuk kesenangan pribadi.

Namor percaya bahwa Talokan jauh lebih kuat dari Wakanda meskipun sama-sama memiliki vibranium. Hal itu ternyata benar terjadi, saat Namor dan pasukan Talokan datang, Wakanda hancur lebur bahkan Ratu Ramonda harus meninggal dunia. Perang pun tak terelakan dengan niat balas dendam Shuri menjadi Black Panther dan Wakanda menyerang Namora dengan tujuan membunuhnya atas nama sang ibu. Namun semua berakhir damai setelah Namor menyerah setelah Shuri memilih tidak membunuhnya.

Tidak adanya T’Challa tidak membuat film ini kehilangan maknanya. Black Panther atau seorang pahlawan tidak harus seorang laki-laki kuat tahan banting. Shuri bisa menjadi versi lain dari arti Black Panther tersebut. Ia berjuang dengan caranya sendiri namun ia tahu bahwa dirinya juga manusia biasa yang mengutamakan perasaan sakit dan dendamnya. Terkadang kita melihat sosok pahlawan super sering digambarkan sebagai seseorang yang kuat tak terkalahkan, namun di film ini berbeda, Marvel membawa warna baru bahwa damai tidak harus berakhir dengan kematian. Baik Talokan dan Wakanda percaya bahwa mereka bisa melindungi masyarakat dan sumber daya alamnya bersama-sama tanpa ada perang. [NS]