Black Death, Wabah Mematikan yang Menghantui Abad Pertengahan dan Bertahan Hingga Kini

Selama penyebaran Black Death, para dokter mengenakan kostum khas untuk melindungi diri mereka dari penularan. (Sumber: Wellcome Collection)

Abad ke-14 merupakan masa yang suram, sebab Wabah Hitam (Black Death) tengah merajalela di seluruh dunia. Black Death adalah pandemi global yang melanda Eropa, Asia, dan Afrika Utara, menewaskan hingga 75-200 juta orang. Penyakit mematikan ini disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang menyebar melalui gigitan kutu dan kontak dengan hewan pengerat seperti tikus.

Bukti DNA yang diambil dari kerangka korban pada abad pertengahan dan analisis genetik bakteri menunjukkan bahwa Black Death kemungkinan besar berasal dari Asia Tengah, kemudian berpindah ke China, dan ke Eropa melalui Jalur Sutra.

Penyakit mematikan ini tiba di Eropa pada bulan Oktober 1347, diangkut oleh 12 kapal yang berlayar dari Laut Hitam dan tiba di pelabuhan Messina, Sisilia. Saat kapal itu tiba, sebagian besar pelautnya sudah tewas. Awak yang masih hidup menderita sakit parah dan dipenuhi benjolan hitam yang mengeluarkan darah dan nanah. Kapal itu diduga mengangkut tikus yang terinfeksi.

Gejala Black Death

Penyakit Black Death terdiri atas tiga tipe, yaitu bubonik, pneumonia, dan septikemia.

Pasien yang menderita tipe bubonik mengalami gejala berupa demam tinggi secara mendadak, menggigil, sakit kepala, nyeri pada bagian perut, lengan, dan kaki, mual, muntah, dan diare. Gejala biasanya berkembang dua hingga enam hari setelah paparan.

Gejala bubonik yang paling mengerikan adalah munculnya benjolan besar kehitaman yang mengeluarkan darah dan nanah pada kelenjar getah bening (bubo), seperti belakang telinga, leher, ketiak, dan selangkangan. Benjolan ini bisa membesar hingga seukuran telur ayam. Gejala khas inilah yang membuat penyakit pes disebut sebagai Black Death.

Tipe pneumonia adalah tipe kedua yang paling umum terlihat selama periode Black Death, dengan angka kematian mencapai 90-95 persen dan menyebar melalui udara. Tipe ini menginfeksi paru-paru, menimbulkan gejala seperti sesak napas, nyeri dada, dan batuk. Saat batuk, pasien mengeluarkan lendir berdarah atau berair.

Tipe septikemia adalah bentuk keracunan darah yang mematikan, menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Meski jarang, tipe ini hampir selalu fatal dan angka kematiannya mencapai 99-100 persen. Gejalanya dapat mencakup jari tangan atau kaki menghitam akibat gangren, mimisan, dan sakit di bagian perut.

Kedua tipe tersebut dapat menjadi komplikasi dari tipe bubonik atau terjadi secara independen. Ketiganya menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

Penyakit pes masih ada hingga saat ini, namun relatif jarang terjadi. Di seluruh dunia, 1.000 hingga 2.000 orang didiagnosis menderita pes setiap tahun. Berkat perkembangan teknologi medis, penyakit ini dapat disembuhkan dengan mudah.

Kostum Dokter Wabah

Selain gejalanya yang mengerikan, hal lain yang membuat Black Death terkenal adalah kostum yang dipakai oleh para dokternya.

Kostum dokter wabah terdiri dari mantel kulit sepanjang pergelangan kaki, topeng, topi, sarung tangan, dan sepatu bot. Topengnya memiliki semacam respirator berbentuk paruh dan lubang kaca untuk pengelihatan. Paruhnya dapat diisi bunga kering seperti mawar atau anyelir, tanaman herba seperti mint, rempah-rempah, kamper, atau spons cuka. Tujuannya adalah menghilangkan bau tak sedap dari penyakit pes dan mencegah penularan.

Para dokter wabah juga membawa tongkat untuk memeriksa atau melepas pakaian pasien tanpa menyentuh mereka. Tongkat tersebut juga dipakai untuk mengukur jarak yang dianggap aman dari individu yang tertular.

Karena kostum ikonik ini, para dokter wabah menjadi mudah dikenali. Kemunculan mereka menandakan bahwa maut sudah dekat.

Pada masa awal Black Death, belum ada pakaian khusus untuk para dokter wabah. Kostum dengan topeng berparuh baru muncul pada tahun 1619, pertama kali disebutkan oleh dokter Prancis Charles de Lorme (1584–1678).

Di tahun 1636, kostum ini terbukti cukup populer dan dipakai hingga ke Nijmegen, kota besar di sebelah timur Belanda. Kostum dokter wabah terkenal hingga kini karena diangkat dalam berbagai karya, seperti video game. [BP]