Koran Sulindo – BJ Habibie, Presiden ketiga Republik Indonesia, bukan hanya dikenal sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai ilmuwan brilian yang telah memberikan sumbangsih besar bagi dunia penerbangan.
Sebagai “Bapak Teknologi Indonesia”, salah satu kontribusi paling berpengaruh dari BJ Habibie adalah Crack Progression Theory teori yang telah mengubah cara industri penerbangan global memahami dan menangani retakan struktural pada pesawat terbang.
Apa Itu Crack Progression Theory?
Teori Crack Progression yang dikembangkan oleh BJ Habibie memberikan cara untuk memprediksi dan menghitung secara akurat titik awal keretakan (crack) pada sayap pesawat.
Teori ini sangat penting karena keretakan pada sayap pesawat adalah salah satu penyebab utama kegagalan struktural dalam penerbangan, yang dapat berujung pada kecelakaan fatal.
Sebelum BJ Habibie mengembangkan teorinya, dunia penerbangan menghadapi masalah besar dalam memahami dan mendeteksi retakan pada pesawat, terutama pada bagian penghubung antara sayap dan badan pesawat.
Bagian ini menanggung beban berat ketika pesawat mengalami tekanan yang luar biasa, seperti saat lepas landas (take off), mendarat (landing), atau saat terjadi turbulensi di udara.
Struktur sayap, meskipun terlihat kokoh, ternyata memiliki rongga-rongga yang rentan terhadap retakan jika terus-menerus menerima tekanan dalam jangka panjang.
Masalah ini kerap tak terdeteksi karena keterbatasan teknologi pada masa itu. Ukuran retakan yang sangat kecil sekitar 0,005 milimeter pada tahap awal menyulitkan para ilmuwan dan insinyur penerbangan untuk mengidentifikasinya secara dini.
Jika tidak terdeteksi tepat waktu, retakan tersebut bisa membesar, bercabang, dan berpotensi menyebabkan patahnya sayap pesawat selama penerbangan. Hal ini jelas berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan pesawat yang fatal.
Solusi Revolusioner dari BJ Habibie
BJ Habibie menyadari kompleksitas masalah ini dan berhasil merumuskan perhitungan mendetail untuk memprediksi titik mula dan perkembangan retakan hingga skala atom.
Penemuannya ini tidak hanya membantu mendeteksi retakan lebih dini, tetapi juga memungkinkan perbaikan struktural dilakukan dengan lebih efisien, sehingga pesawat bisa tetap aman tanpa perlu mengeluarkan biaya besar untuk perawatan.
Dengan perhitungan presisi yang diperkenalkan oleh BJ Habibie, risiko kecelakaan pesawat akibat keretakan struktur sayap berkurang secara signifikan.
Selain itu, industri penerbangan di seluruh dunia mulai mengadopsi teorinya, menjadikannya standar dalam merancang dan merawat pesawat terbang. Proses perawatan yang lebih mudah dan murah pun menjadi salah satu keuntungan besar yang dihasilkan dari teori ini.
Karir Gemilang di Industri Penerbangan Dunia
Berkat kontribusinya yang luar biasa, BJ Habibie mendapatkan pengakuan luas di dunia penerbangan internasional. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah ketika ia diangkat menjadi Wakil Presiden (Vice President) di perusahaan penerbangan terkemuka Jerman, Messerchmitt Boelkow Blohm GmbH (MBB).
Ini adalah sebuah pencapaian bersejarah karena BJ Habibie menjadi satu-satunya orang non-Jerman yang berhasil menduduki posisi penting tersebut di industri penerbangan Eropa.
Sebagai ilmuwan dengan karya yang diakui secara global, BJ Habibie berhasil memperkenalkan inovasi yang tidak hanya memajukan teknologi penerbangan, tetapi juga menyelamatkan banyak nyawa.
Crack Progression Theory yang diciptakannya telah menjadi warisan penting dalam dunia penerbangan, membuktikan bahwa pengetahuan dan teknologi memiliki peran besar dalam memastikan keamanan dan efisiensi industri pesawat terbang.
BJ Habibie bukan hanya tokoh politik yang dihormati, tetapi juga seorang ilmuwan visioner yang memberikan solusi atas masalah-masalah teknis yang rumit.
Dengan Crack Progression Theory-nya, Habibie telah membawa perubahan revolusioner dalam dunia penerbangan global. Karya dan kontribusinya tidak hanya meningkatkan keselamatan penerbangan, tetapi juga membuktikan bahwa dengan kecerdasan, kerja keras, dan dedikasi, seseorang dapat memberikan dampak yang signifikan pada dunia.
Warisan teknologi Habibie, khususnya di bidang penerbangan, akan terus dikenang dan diapresiasi sebagai salah satu sumbangsih terpenting dari seorang ilmuwan asal Indonesia kepada dunia. [UN]