Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo akan meresmikan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar paket I dan II sepanjang 14 kilometer. Ruas ini merupakan bagian dari jalan tol Bakauheni-Bandar Lampung sepanjang 140 km.
Ruas tol tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada akhir tahun lalu.
Pengerjaan jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dilakukan melalui sinergi BUMN, yakni antara Hutama Karya dengan 4 BUMN konstruksi lainnya, yaitu PP, WIKA, Waskita Karya, dan Adhi Karya.
“Melalui sinergi BUMN yang sudah terjalin sejak awal, kami optimistis bisa menyelesaikan semuanya tepat waktu,” kata Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) I Gusti Ngurah Putra, di Jakarta, Sabtu (20/1/2018), melalui rilis media.
Kedua ruas sepanjang 14 kilometer tersebut akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo Minggu (21/1/2018) besok.
Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,938 km terbagi dalam empat paket. PT PP (Persero) Tbk mengerjakan paket 1 dari Bakauheni ke Sidomulyo sepanjang 39,40 km, PT WaskitaKarya (Persero) Tbk membangun paket 2 dari Sidomulyo ke Kotabaru sepanjang 40,6 km; PT AdhiKarya (Persero) Tbk menggarap Paket 3 dari Kotabaru ke Metro sepanjang 29 km dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mengerjakan paket 4 dari Metro ke Terbanggi Besar sepanjang 31,93 km.
Biaya pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar mencapai Rp16,8 triliun, dan porsi modal atau ekuitasnya sudah tercapai 52 persen, yakni melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015/2016 sebesar Rp2,2 triliun, serta melalui penerbitan obligasi Hutama Karya secara bertahap sebesar Rp6,5 triliun.
Sementara sisanya sebesar 48 persen dipenuhi melalui skema pinjaman investasi dari 7 bank dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Pada 27 Desember 2017, Hutama Karya menerima pinjaman dari sindikasi tujuh bank yakni Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Maybank Indonesia, Bank ICBC Indonesia, dan Bank Permata sebesar sekitar Rp8 triliun.
“Dan PT Sarana Multi Infrastruktur akan menyediakan `stand-by loan` untuk membantu perusahaan dalam melaksanakan kewajibannya apabila terjadi defisit `cash flow` selama masa operasi tol,” katas Putra.
PT Hutama Karya (Persero) adalah BUMN yang bergerak di jasa konstruksi didirikan pada 1960, dan dikenal sebagai pencipta teknologi Sosrobahu.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 100/2014, HK resmi mendapatkan tugas untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera sebanyak empat ruas. Perpres tersebut kemudian direvisi ke dalam Peraturan Presiden Nomor 117/2015 dengan mandat baru bagi HK, yaitu mengembangkan keseluruhan 24 ruas dengan delapan ruas prioritas yang ditargetkan selesai pada tahun 2019.
Sepanjang tahun lalu pemerintah baru mengoperasikan 332 kilometer dari target yang dicanangkan 568 kilometer.
Pada awal tahun ini, pemerintah tengah menyelesaikan konstruksi sepanjang 236 kilometer jalan tol yang belum dapat beroperasi pada 2017. Pada 2018, panjang jalan tol yang beroperasi ditarget telah mencapai angka 1.182,7 kilometer dan pada 2019 sepanjang 1.851,4 kilometer. [DAS]