Koran Sulindo – Seluruh pemerintah daerah diminta bersiap siaga dalam mengantisipasi terjadinya bencana banjir dan longsor seiring memasuki musim penghujan.
“Lakukan langkah persiapan, apel siap siaga setiap hari, cek perahu, cek tenda, obat-obatan, makanan siap saji, keperluan ibu hamil dan anak balita, selimut dan lain-lain. Siapkan lebih awal,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau redaksi, Senin (12/10).
Saat ini, kata Doni, sedang terjadi anomali cuaca di mana curah hujan menjadi lebih banyak dan lebih cepat jika dibandingkan dengan tahun lalu.
“Pada tahun lalu di bulan Oktober masih terjadi sejumlah kebakaran hutan dan lahan di beberapa provinsi Indonesia, sedangkan pada tahun ini di bulan yang sama malah terjadi peningkatan curah hujan yang tinggi di daerah karhutla tersebut,” kata Doni.
Mengutip informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kondisi cuaca Indonesia akan mengalami peningkatan curah hujan selama tiga bulan ke depan dan bahkan akan berlangsung hingga Maret 2021. Peningkatan curah hujan ini dikarenakan adanya fenomena La Nina.
BNPB, kata Doni, telah mengirimkan surat edaran kepada setiap kepala daerah baik itu gubernur maupun bupati dan walikota terkait peningkatan kewaspadaan terhadap risiko terjadinya bencana banjir dan longsor.
Selain itu, Doni juga meminta kepada ketua RT dan RW bersama masyarakat untuk bergotong royong membersihkan drainase atau got dan selokan yang tersumbat agar tidak terjadi banjir apabila terjadi hujan deras dengan intensitas yang lama.
“Kita dituntut memerhatikan alam sekitar kita, jangan sampai ketika hujan terjadi banjir kemudian terdapat kerugian atau korban yang tidak diharapkan,” kata Doni.
Tak lupa, Doni juga mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal di daerah dekat aliran sungai agar waspada bila mendapat informasi mengenai adanya banjir di daerah hulu sungai. [WIS]