Berkat FPU Polri, Indonesia Kembali jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB

Koran Sulindo – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku sangat bangga dengan peran Polri yang luar biasa sebagai pasukan perdamaian dunia setelah Indonesia kembali dipercaya sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB.

Menurut Retno, pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia selama ini telah membawa nama baik bangsa di kancah internasional.

“Kita sangat bangga bahwa peacekeeper Indonesia, selama ini telah membawa nama baik RI di luar negeri. Dan kita berhasil duduk di dalam Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB,” kata Retno usai Upacara Pemberangkatan 322 personel Satgas Formed Police Unit (FPU) I dan Satgas FPU XI ke Afrika Tengah dan Sudan di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Kamis (14/2/2019).

Retno mengatakan, Indonesia merupakan salah satu kontirbutor terbesar pasukan perdamaian dunia. Saat ini jumlah peacekeeper yang telah diberangkatkan mencapai 3.247 personel.  Bahkan untuk jumlah peacekeeper perempuan atau Polwan sudah mencapai 106 personel.

“Dari 3.247 personel tadi maka misinya kita menyebarkan pasukan kita di 8 misi yaitu di Lebanon, Darfur, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, Mali, Sahara Barat,” kata Retno menerangkan.

Dia menerangkan jumlah total yang dilepas hari ini terdiri dari Satgas FPU I dalam misi Minusca ke Bangui, Ibukota Afrika Tengah sebanyak 140 persenel, dimana 14 diantaranya adalah Polwan.

Ini merupakan misi pertama ke negara yang masih berkonflik perebutan kekuasaan, konflik antar suku dibalut latar berlakang agama.

“Ini merupakan satu deployment baru dan ini merupakan satu perwujudan dari yang disampaikan Indonesia saat Leaders Summit mengenai masalah peacekeeping operation yang berlangsung di PBB pada September 2015,” kata dia.

Sementara untuk Satgas FPU XI yang ke Sudan dalam misi Unamid tidak hanya rotasi tetapi juga penambahan. Jumlah personel yang tahun lalu diberangkatkan 140 personel, sekarang menjadi 180 personel.

“Proses panjang sudah dilalui, namun ini merupakan awal dari perjalanan. Patut berbangga, karena teman-teman adalah aset bangsa Indonesia,” kata Retno menandaskan.

Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian selaku Inspektur Upacara berpesan untuk menjaga nama baik Indonesia di mata dunia internasional.

Menurutnya bukan hanya menjadi kebanggan tetapi juga peluang untuk menunjukkan kemampuan peacekeeper di ranah internasional. Selama ini sudah banyak yang dikirim dan sudah dikenal di kalangan dunia misi perdamaian baik itu dari TNI maupun Polri.

“Untuk itu ini kesempatan bagi kita untuk berprestasi, sekaligus untuk melaksanakan apa yang sudah dipesankan dalam konstitusi kita, untuk menjaga perdamaian dunia,” kata dia.

Tito juga meminta doa restu dari seluruh rakyat Indonesia, agar anggota Polri yang saat ini diberikan amanat dapat melaksanakan dengan baik dan kembali ke Indonesia dalam keadaan selamat.(YMA/TGU)