Koran Sulindo – Seluruh kementerian atau lembaga hingga pemerintah daerah diingatkan agar tidak menghabis-habiskan anggaran di akhir tahun.
Hal tersebut dikatakan Ketua KPK Firli Bahuri saat memberi sambutan dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama penanganan pengaduan tindak pidana korupsi, yang juga dihadiri beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju.
“Bulan Desember ini mudah-mudahan tidak ada cerita bahwa Desember itu habis-habiskan anggaran, mohon tidak ada cerita itu, kenapa? Bulan Desember ini minimal setidak-tidaknya ada empat kejadian yang bersejarah,” ujar Firli, Senin (21/12).
Terlebih lagi, kata Firli, bulan Desember ini merupakan hari peringatan antikorupsi sedunia, sehingga Kementerian dan lembaga termasuk pemerintah daerah tidak melakukan kegiatan korupsi dengan cara menghabiskan anggaran.
“Yang pertama adalah 9 Desember yang kita peringati sebagai Hari Antikorupsi Sedunia. KPK sebagai ‘leading sector’ membuat surat kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah supaya melakukan kegiatan dalam rangka Hari Antikorupsi Sedunia itu tanggal 9 Desember. Satu hari setelah itu ada lagi hari yang lain, yaitu 10 Desember, Hari Hak Asasi Manusia,” kata Firli.
Kemudian pada Desember ini, lanjut Firli, juga diperingati Hari Ibu, sehingga, itu erat kaitannya dan memiliki andil besar dalam peradaban bangsa, andil besar dalam pemberantasan korupsi.
“Kalau ibu-ibu bertanya dengan apa yang dihasilkan para suami yang dibawa ke rumah, apakah ini sah tidak sah tentu tidak akan terjadi korupsi,” tutur Firli.
Firli pun lantas menceritakan sebuah fenomena soal istri yang suaminya tertangkap akibat kasus korupsi di mana hasil korupsinya itu justru dinikmati oleh istri yang lain.
“Ada juga yang terbalik fenomena sekarang, hasil korupsi tidak kembali kepada istri apalagi istri pertama tetapi terdistribusi kepada nomor 2, nomor 3, dan 4 dan lain-lain. Saya pernah bertanya dengan istri yang suaminya tertangkap kasus korupsi, dia bilang sama saya ‘Pak Firli, saya sejak dulu tidak bertambah tabungan saya pak, walaupun suami saya sudah sampai jabatan menteri’. Saya jadi bertanya berarti uangnya ke mana? saya tidak mau bertanya lebih lanjut,” ujar Firli.
Dengan demikian, kata Firli, peran perempuan juga sangat penting dalam pemberantasan korupsi saat ini.
“Artinya peran ibu, perempuan sangat menentukan pemberantasan korupsi. Belum lagi hak asasi manusia, kalau kita sadar kejahatan tindak pidana korupsi itu bukan hanya sekedar kejahatan merugikan keuangan negara, merugikan perekonomian negara tetapi sesungguhnya korupsi adalah kejahatan yang merampas hak-hak asasi manusia. hak-hak politik sosial tidak bisa terpenuhi karena anggaran programnya dikorupsi,” ujar Firli.
Terakhir, Firli juga menyebut pada Desember ini juga diperingati Hari Ulang Tahun KPK yang jatuh pada 29 Desember. [WIS]