Ilustrasi/gerilyapolitik.com

Koran Sulindo – Pesan berantai yang berisi seruan ajakan dari Kombes Chrisnanda Dwi Laksana untuk mengirimkan karangan bunga ke kantor-kantor polisi dan TNI menyebar di grup WhatsApp (WA).

“Biar ini menjadi “Revolusi Bunga” yg menyuarakan pesan damai diseluruh Indonesia sehingga boleh mengubah persepsi rakyat banyak bahwa ternyata kekuatan & jumlah yg cinta damai itu banyak sekali,” tulis ajakan itu.

“Hoax itu, nama, pangkat dan gaya tulisannya,” kata Brigjen Chryshnanda Dwilaksana yang saat ini menjabat sebagai Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korps Lalulintas Polri ketika dikonfirmasi, Kamis (4/5).

Sementara, Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto mengaku telah mengetahui hal tersebut. Menurutnya siapa saja bisa mencatut nama untuk melakukan kiriman karangan bunga.

“Saya mendengar itu tapi bisa saja orang mengatakan apa, tapi faktanya menyuruh orang tidak mau bisa juga orang tidak mengirim,” kata Setyo di Mabes Polri.

Kendati pesan berantai tersebut tidak benar, Setyo mengatakan faktanya masyarakat masih memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

“Masih menginginkan NKRI. Suatu bentuk menyuarakannya dengan mengirim bunga,” kata Setyo.

Seperti diberitakan, sejak Senin (1/5), kiriman bunga berdatangan ke Mabes Polri. Rupanya saat ini sudah menjadi tren masyarakat silent majority yang resah dengan kelompok-kelompok intoleran.

Selain ke Mabes Polri, sebelumnya ribuan karangan bunga membanjiri kantor Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Berikut pesan berantai ajakan kirim karangan bunga itu:

Kombes Chrisnanda Dwi Laksana Cdl Oci:

…Mari kita Gerakkan seluruh Indonesia untuk hari tertentu (sebelum tgl-9 Mei) serentak kirim bunga…

ke kantor2 Polisi

ke Markas TNI

katakan dengan bunga :

“Rakyat Indonesia cinta damai”

“Rakyat Indonesia cinta toleransi”

“NKRI harga mati”

“Amalkan Pancasila”

“Bhinneka Tunggal Ika”  “Rakyat Indonesia dukung Polri & TNI melawan intoleransi”

“Ahok negarawan cinta rakyat”

“Bebaskan Ahok”

“Ahok bukan penista agama”

Kita harus lakukan sebelum tanggal 9 Mei dimana akan dibacakan vonis Ahok akan dibacakan.

Kalau ini menjadi gerakan nasional…maka ini mewakili suara silent majority yg jumlahnya banyak & selama ini hanya diam saja.

Dengan ini maka Polisi & TNI mendapatkan dukungan legitimasi sosial utk menekan kaum radikal & melakukan pencegahan penyebaran radikalisme.

Biar ini menjadi “Revolusi Bunga” yg menyuarakan pesan damai diseluruh Indonesia sehingga boleh mengubah persepsi rakyat banyak bahwa ternyata kekuatan & jumlah yg cinta damai itu banyak sekali.

Ini juga akan menjadi sorotan dan liputan Media2 di Indonesia & luar negeri.

Bersuara melalui “Bunga” ini membawa pesan damai & suasana indah namun visibility-nya tinggi.

Mari kita koordinasikan & lakukan.

Tiap kota bisa pilih tanggal untuk ber-sama2 kirim karangan bunga….

Yg penting lakukan sebelum Tgl 9 Mei.

Kita gerakan & doakan utk Indonesia Negara kita tercinta  NKRI HARGA MATI

Sebarkan

Kombes Chrisnanda Dwi Laksana Cdl Oci: Beberapa hari yang lalu, pak Tito – Kapolri meminta : “Silent Majority, JANGAN DIAM saja.

Berikan dukungan kalian dgn terbuka, soal tindakan, itu urusan saya (Kapolri dan Polri).

Ayooooo….. SILENT MAJORITY di seluruh INDONESIA, mari berikan sambut ajakan pak Tito dengan memberikan dukungan kita

Seperti sudah kita tunjukkan kepada Ahok Djarot di balaikota beberapa hari ini.

Mari kita mulai galakkan di Sosmed masing2 mulai malam ini…..!!!

KIRIM BUNGA DUKUNGAN BAGI PRESIDEN, KAPOLRI, PANGLIMA TNI beserta jajarannya

LAWAN RADIKALISME dan semua yang berniat memecah belah BANGSA

Pertahankan keutuhan NKRI, PANCASILA & BHINNEKA TUNGGAL IKA

pada hari Rabu, tgl 3 Mei 2017 ke :

– Mabes POLRI

– kapolda2 setempat bagi yg berada di luar DKI

Pak Jokowi, pak Tito & pak Gatot perlu DUKUNGAN TERBUKA dari kita semua !!!

Sebarkan ke teman2 dan group2 dan kirim bunga sebanyak2nya agar pak Jokowi, pak Tito & pak Gatot merasakan dukungan dari SILENT MAJORITY di seluruh INDONESIA [YMA]